Gandeng Pelindo, Pemprov Sumsel Bangun Pabrik Pengolahan Kopi

jpnn.com, PALEMBANG - Pemprov Sumatera Selatan menggandeng PT Pelabuhan Indonesia II membangun pabrik pengolahan kopi demi memunculkan merek dagang kopi aslu daerah.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian mengatakan langkah ini diambil lantaran selama ini merek dagang kopi asal Sumsel terbilang kurang muncul karena pintu perdagangan sebagian besar melalui Lampung.
“Padahal potensi Sumsel luar biasa, tapi yang dapat nama Lampung,” kata Rudi.
Hal itu juga menjadi kerugian bagi Sumsel lantaran pendapatan asli daerah (PAD) justru berpindah ke provinsi tetangga.
Merujuk juga dari capaian ekspor kopi yang mana hanya dilakukan pengiriman sebanyak dua kali melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang atau sebanyak 108.000 Kg, sementara sebagian besar melalui Pelabuhan Panjang, Lampung.
Oleh karena itu, Pemprov Sumsel mengambil langkah strategis yakni membangun industri kopi (hilirisasi) sehingga dapat memunculkan brand kopi Sumsel.
Harapan ini sangat mungkin dicapai karena memiliki luas perkebunan 250.198 Hektare (Ha) dengan produksi 191.081 ton biji kering.
Adapun masyarakat yang terlibat mencapai 191.081 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 12 Kabupaten Kota dan ada 7 Kabupaten yang potensial produksi kopinya yaitu Muara Enim, Empat Lawang, Pagaralam, Lahat, Musi Rawas, OKU dan OKU Selatan.
Memunculkan merek kopi lokal, Pemprov Sumsel membangun pabrik pengolahan kopi seluas 135 hektare
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- Temui Gubernur Herman Deru, Bupati OKU Paparkan 33 Usulan Bangubsus, Apa Saja?
- Gubernur Herman Deru Harap Atlet Sumsel Dulang Prestasi di 2 Event Nasional Ini
- Sepanjang 2024, Pelindo Petikemas Setor Kewajiban Ke Negara Capai Rp 1,94 Triliun
- SMB II Kembali Berstatus Bandara Internasional, Herman Deru: Terima Kasih Presiden Prabowo
- Wujudkan Keberpihakan pada Ekosistem, Pelindo Mulai Restorasi Pesisir Tahap Dua