Gandeng Pelindo, Pemprov Sumsel Bangun Pabrik Pengolahan Kopi

Gandeng Pelindo, Pemprov Sumsel Bangun Pabrik Pengolahan Kopi
Ilustrasi petani kopi. Foto : Irwansyah Putra/Antara

jpnn.com, PALEMBANG - Pemprov Sumatera Selatan menggandeng PT Pelabuhan Indonesia II membangun pabrik pengolahan kopi demi memunculkan merek dagang kopi aslu daerah.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian mengatakan langkah ini diambil lantaran selama ini merek dagang kopi asal Sumsel terbilang kurang muncul karena pintu perdagangan sebagian besar melalui Lampung.

“Padahal potensi Sumsel luar biasa, tapi yang dapat nama Lampung,” kata Rudi.

Hal itu juga menjadi kerugian bagi Sumsel lantaran pendapatan asli daerah (PAD) justru berpindah ke provinsi tetangga.

Merujuk juga dari capaian ekspor kopi yang mana hanya dilakukan pengiriman sebanyak dua kali melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang atau sebanyak 108.000 Kg, sementara sebagian besar melalui Pelabuhan Panjang, Lampung.

Oleh karena itu, Pemprov Sumsel mengambil langkah strategis yakni membangun industri kopi (hilirisasi) sehingga dapat memunculkan brand kopi Sumsel.

Harapan ini sangat mungkin dicapai karena memiliki luas perkebunan 250.198 Hektare (Ha) dengan produksi 191.081 ton biji kering.

Adapun masyarakat yang terlibat mencapai 191.081 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 12 Kabupaten Kota dan ada 7 Kabupaten yang potensial produksi kopinya yaitu Muara Enim, Empat Lawang, Pagaralam, Lahat, Musi Rawas, OKU dan OKU Selatan.

Memunculkan merek kopi lokal, Pemprov Sumsel membangun pabrik pengolahan kopi seluas 135 hektare

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News