Gandeng PGRI, Pimpinan Guru Lulus PG Serukan Gerakan Save P1, Jangan Ada PHK

Gandeng PGRI, Pimpinan Guru Lulus PG Serukan Gerakan Save P1, Jangan Ada PHK
Ki-Ka: Ketua FGPPNS Hasna, Plt. Dirjen GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani, Ketua GLPGPPPK Kabupaten Bogor Meisi Lukitasari. Para guru lulus PG PPPK 2021 terus berjuang untuk bisa mendapatkan formasi. Foto: dok. FGPPNS for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Para guru lulus passing grade (PG) seleksi PPPK 2021 terus beruang untuk mendapatkan formasi PPPK 2022.

Mereka, bahkan menggandeng Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk mendukung perjuangan agar guru lulus PG sebagai prioritas satu (P1) yang belum dapat formasi, agar tetap diamankan posisinya.

Ketua Forum Guru Prioritas Pertama Negeri dan Swasta (FGPPNS) Hasna mengatakan posisi P1 berada di bawah bayang-bayang prioritas dua (P2) dan prioritas tiga (P3).

P2 dan P3 lebih banyak masuk seleksi observasi, sedangkan sebagian P1 malah harus gigit jari.

"Sistem kerja kadang membuat positif juga terkadang jadi negatif," kata Hasna kepada JPNN.com, Jumat (18/11).

Dia mengatakan ada yang baru terdata di Dapodik 6 bulan sudah masuk kategori P3 dan sampai resume.

Ada yang sudah bertahun-tahun mengabdi dan sebenarnya kategori P3, tetapi karena 6 bulan tidak dapat kelas akhirnya gagal sampai resume.

"Ternyata kerja sistem sangat kejam ya. Tidak menggunakan lagi hati nurani, tetapi membuat berapa hati yang terluka," ujarnya.

Gandeng PGRI, pimpinan guru lulus PG PPPK 2021 menyerukan gerakan save P1, jangan sampai ada PHK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News