Ganjar Buat Kebijakan Sekolah Gratis untuk Siswa Kurang Mampu, Ratusan Miliar Digelontorkan

Ganjar Buat Kebijakan Sekolah Gratis untuk Siswa Kurang Mampu, Ratusan Miliar Digelontorkan
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Suyanta. Foto: dok Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak hanya memerhatikan sekolah negeri tingkat menengah atas dan kejuruan serta Sekolah Luar Biasa, tetapi juga memedulikan sekolah swasta. Ratusan miliar digelontorkan demi pendidikan masyarakat setempat.

Di SMK/SMA/SLB negeri di tahun 2022, digelontorkan anggaran yang dinamakan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pendidikan sebesar Rp 769.714.070.000. Anggaran tersebut untuk menggratiskan biaya sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Suyanta mengatakan kebijakan sekolah gratis ini berasal dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Kebijakan penggratisan SMA/SMK/SLB negeri bertujuan memperluas akses pendidikan sehingga siswa kurang mampu bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah. Meskipun sekolah gratis, tetapi mutu pendidikan tetap diperhatikan.

"Salah satunya dengan cara menggratiskan sekolah bagi SMA/SMK/SLB negeri. Kebijakan implementasinya adalah adanya BOP. Dari BOP itu SMA/SMK/SLB negeri itu gratis. Dengan demikian diharapkan dari sana, banyak siswa-siswa melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/SLB," kata Suyanta di Semarang.

Adapun untuk BOP SMK Jateng Semarang Rp 8.561.950.000 dengan jumlah siswa 720 siswa, SMK Jateng Pati Rp 4.175.788.000 dengan jumlah siswa 288 orang, SMK Jateng Purblingga Rp 5.921.585.000 dengan jumlah siswa 576 siswa. Serta SMK semi boarding Rp 6.556.500.000.

Total siswa SMA negeri di Jateng mencapai 303.806 orang dengan jumlah sekolah 360 unit; SMK negeri terdapat 261.165 anak dengan jumlah sekolah 238 unit; dan SLB negeri sebanyak 8.684 siswa dari 69 unit sekolah.

Suyanta menerangkan, Jateng juga telah membuat beberapa SMK boarding atau disebut SMKN Jateng, yaitu di Semarang, Purbalingga dan Pati. Sekolah itu rekrutmen siswanya dilakukan secara khusus dan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Jateng yang miskin dan lolos seleksi.

Kebijakan sekolah gratis ini berasal dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang ingin membantu siswa kurang mampu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News