Ganjar Datang ke Wadas dengan Tangan Terbalut Perban, Banyak Polwan, Warga Semringah

Ganjar Datang ke Wadas dengan Tangan Terbalut Perban, Banyak Polwan, Warga Semringah
Gubernur Ganjar Pranowo bersama warga Wadas. Foto: IG @ganjarpranowo

Warga yang sudah setuju, berharap agar proses pengukuran segera diselesaikan sehingga ganti untung bisa dibayarkan.

"Kami minta secepatnya Pak, biar segera dibayar," timpal Mulyati, warga lainnya.

Beberapa warga mengatakan uang yang didapat dari ganti rugi itu digunakan untuk membeli tanah di tempat lain, modal usaha dan dibagikan pada anak dan saudara.

"Rencana meh nggo tuku mobil mewah Pak (rencana mau beli mobil mewah), tetapi mending kangge tumbas ruko ben saget usaha (tapi pilih membeli ruko biar bisa usaha," timpal Rodiyah sambil tertawa.

Ganjar melarang warga membeli barang mewah. Dia menyarankan uang yang diterima warga sebaiknya digunakan untuk modal usaha.

"Ojo nggo tuku mobil (jangan untuk beli mobil ya), kalau sudah diberikan mending buat beli tanah untuk tempat tinggal atau digunakan untuk modal usaha," kata Ganjar.

Dia juga berpesan pada warga Wadas untuk menjaga kerukunan dan saling menghormati. Dia mengatakan meski ada pihak yang pro dan kontra, tetapi relasi masyarakat harus tetap terjaga.

"Sing penting rukun ya, ada yang setuju, ada yang tidak setuju tidak apa-apa. Yang penting rukun. Kalau rukun, kan, enak, agar persaudaraan nanti tidak gontok-gontokan. Saling menghormati dan menghargai saja, ora usah do petentengan (tidak perlu marah-marahan)," katanya pada warga.

Situasi di Desa Wadas tampak tenang saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tiba di lokasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News