Ganjar Sempurnakan Sekolah Virtual Untuk Warga Miskin dan Difabel

Ganjar Sempurnakan Sekolah Virtual Untuk Warga Miskin dan Difabel
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berada di Grobogan. Dok: tim media Ganjar.

jpnn.com, GROBOGAN - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo membuat terobosan sekolah virtual bagi siswa kategori miskin dan difabel. Program ini memungkinkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan secara daring.

Dalam program tersebut, Ganjar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng mendorong siswa semangat belajar dengan fasilitas gawai serta pulsa internet secara gratis hasil kerja sama dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng.

Ganjar juga menyempurnakan terobosan sekolah virtual ini dengan keterlibatan sekolah formal. Pihak sekolah akan mendampingi siswa kategori miskin dan difabel dengan pendampingan profesional-berkualitas.

“Jadi, ada sekolah-sekolah formal yang mendampingi mereka sehingga dari sisi kualitas pasti terjaga, pendampingannya terjaga, dan anaknya mendapatkan kesempatan yang lebih baik,” kata Ganjar dalam siaran persnya, Kamis (15/6).

Ganjar mengatakan pendampingan siswa kategori miskin dan difabel dalam program sekolah virtual ini merupakan komitmen Pemprov Jateng untuk memberikan akses pendidikan seluas-luasnya.

Dengan pendampingan ini, kata Ganjar, siswa kategori miskin dan difabel akan merasakan proses belajar yang lebih berkualitas. Termasuk jika wilayahnya termasuk belum memiliki fasilitas SMA atau SMK negeri atau disebut area blank spot.

“Sekolah virtual itu sebenarnya untuk mengisi ruang-ruang yang tidak mudah kepada anak-anak yang memang nasibnya berbeda karena mungkin mereka harus membantu orang tua,” kata Ganjar.

Ganjar berharap dengan pendampingan dari pihak sekolah, semua siswa yang mengikuti program sekolah virtual dapat meraih cita-citanya. Ganjar telah menyiapkan kerja sama antara Pemprov Jateng dengan perguruan tinggi memperluas jangkauan sekolah virtual.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempurnakan sekolah virtual yang dikhususkan untuk warga miskin dan difabel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News