Garam NTT Berpotensi Besar Jadi Pengganti Impor
Senin, 26 Juli 2021 – 18:29 WIB
“Walaupun pademi, industri pengguna garam terus berproduksi,” ucapnya pada kesempatan yang sama.
Toni merincikan industri makanan minuman menyumbangkan nilai ekspor terbesar yakni USD 31,1 miliar pada tahun 2020, sedangkan nilai impor garam industri ini sebesar USD 19,2 juta.
Industri petrokimia khor-alkali menyumbang nilai ekspor sebesar USD 12,5 miliar, nilai impor garam oleh industri CAP senilai USD 54,8 juta.
“Total nilai impor garam pada tahun 2020 senilain 97 juta USD,” terangnya.
Dia menambahkan industri aneka pangan dan petrokimia khor-alkali terus tumbuh 6-7% pertahun. “Industri ini menjadi sumber perolehan devisa serta penyerapan tenaga kerja,” ujarnya. (dil/jpnn)
Selama bertahun-tahun, sistem tradisional terbukti menjadi salah satu penyebab kuantitas dan kualitas garam nasional sulit bersaing
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Frans Go: Potensi Ekonomi NTT Cukup Besar, Harus jadi Daya Tarik Investasi
- Maluku dan NTT Punya Segudang Potensi, tetapi Menghadapi Banyak Masalah
- Mantan Kapolda NTT Daftar Bakal Cagub dari PAN, Ini Harapannya
- Seorang Nenek di Sikka NTT Dilaporkan Hilang, Tim SAR Bergerak
- Romansyah Diserang Komodo, Begini Kondisi Korban
- Raih Suara Terbesar Kedua di Dapil NTT 1, Ahmad Yohan Kembali Melenggang ke Senayan