Garuda Alami Hambatan Sistem Penyatuan Tiket dan Airport Tax

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar menjelaskan alasan pihaknya tidak memperpanjang kerjasama dengan AP I dan AP II terkait penyatuan airport tax dalam tiket pesawat.
"Jadi kita udah dua tahun waktu itu (satukan airport tax dengan tiket), udah tanda tangan dengan kesepakatan bahwa semua airlines akan ikut. Dan ternyata nggak ada yang ikut," ungkap Emir saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (10/10).
Pihaknya juga mengalami hambatan dalam menerapkan kebijakan tersebut. Hambatan itu ada dalam sistem sehingga maskapai pelat merah itu mengalami kerugian. Soal berapa besarnya kerugian yang diderita Garuda Indonesia atas hambatan sistem tersebut, Emir tak begitu tahu secara detail.
"Kita juga nggak bisa tagih ke penumpang, tapi kita harus bayar ke operator bandara. Kedua, tiket kita terkesan jadi lebih mahal dengan penyatuan ini dibanding maskapai lain," beber dia.
Karena hal itulah, saat ini Garuda menghentikan sementara penyatuan airport tax dalam tiket, sampai menunggu proses yang saat ini tengah dilakukan pemerintah sampai benar-benar beres.
"Jadi kita berhentikan sebentar, sampai ini beres semuanya. Karena udah dua tahun kami tunggu, tapi kan inisiatifnya bukan dari kami. Karena ini kami jadi rugi," tandasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar menjelaskan alasan pihaknya tidak memperpanjang kerjasama dengan AP I dan AP II terkait
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Kembali Merosot Tajam
- Harga Emas Antam Hari Ini 3 Mei Turun, Jadi Sebegini Per Gram
- PLN Indonesia Power UBH Raih Penghargaan Gold Medal Bintang 4 WISCA Award 2025
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Sabtu 3 Mei Anjlok, Berikut Daftarnya
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map