Garuda Masker Lima

Garuda Masker Lima
Dahlan Iskan. Foto: disway.id

Ada saja orang hebat seperti Satar. Saya menyesal tidak mendengarkan bisikan istri saya: hati-hati dengan orang itu.

Padahal dia membisikkannya tidak hanya satu kali. Kadang-kadang bisikan istri harus didengar –istri punya indra yang berbeda.

Persoalan menutup lubang lama, lalu membuat lubang baru yang lebih dalam itu, kini menjadi lebih dramatis: ketika terjadi pandemi Covid-19.

Ketika pendapatan Garuda menurun –anjlok– tinggal sepuluh persen. Siapa pun pusing menghadapi persoalan Garuda sekarang ini.

Saya pun tidak punya kemampuan usul apa-apa –kecuali ini: direksi Garuda tidak perlu malu ke PKPU. Garuda akan lebih sehat nanti. Operasional Garuda akan lancar kembali.

Kalau malu datang ke PKPU mintalah komisaris untuk mendampingi. Orang seperti Yenny Wahid akan mau.

Toh selama jadi komisaris, Mbak Yenny hanya lebih banyak dapat bully daripada dapat gaji.

Begitu diangkat jadi komisaris hanya terima 50 persen gaji. Lalu, ketika Garuda kian sulit, dia minta tidak usah digaji.

Kalau malu datang ke PKPU mintalah komisaris mendampingi. Orang seperti Yenny Wahid akan mau. Pakailah masker rangkap lima.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News