Gasifikasi Batu Bara Punya Dampak Besar bagi Indonesia, Pemerintah Harus Dukung Penuh

Meski begitu, Indonesia bisa menjadi pionir, dalam hal ini bersama dengan Tiongkok.
"Dengan memulai proyek gasifikasi batu bara, Indonesia bisa menjadi negara pionir bagi negara lain yang belum memulai proyek gasifikasi batu bara," jelas Hendra.
Di luar China, Indonesia bisa jadi pionir, sehingga proyek ini sangat patut didukung.
Terlebih, Hendra mengungkapkan harga komoditas batu bara yang masih tinggi juga menjadi tantangan bagi perusahaan untuk memulai proyek gasifikasi batu bara.
"Ini menjadi sulit apalagi kondisi harga komoditas batu bara sedang tinggi-tingginya. Jangan dilupakan funding, pendanaan, proyek batu bara termasuk gasifikasi ini semakin sulit, sehingga keekonomian jadi tantangan. Ini jadi evaluasi bersama," sebutnya.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengingatkan untuk lebih berhati-hati dalam feasibility study proyek DME.
Pasalnya, ada kekhawatiran gasifikasi batu bara akan memperpanjang umur ketergantungan terhadap tambang batu bara atau fosil.
"Jangan sampai ujungnya tetap penugasan ke BUMN dan membuat risiko jangka panjang APBN terhadap ketergantungan subsidi energi batu bara," tegas Bhima.(chi/jpnn)
Dengan adanya proyek gasifikasi sudah tentu memberi manfaat besar bagi perekonomian karena akan mampu mengurangi impor elpiji.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Rayakan 124 Tahun Pegadaian, SP Pegadaian Ikuti Arahan Presiden Prabowo
- Investor Sambut Antusias Masuknya Mardigu di Bank BJB
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan