Gelar Konser Angklung Raksasa di Gedung Sate

Gelar Konser Angklung Raksasa di Gedung Sate
Anak-anak bermain angklung. Foto: JPG/Pojoksatu

"Total target peserta sekitar 6000 berpartisipasi dalam acara tersebut,"ujar Esthy.

Sejak badan budaya PBB UNESCO menetapkan angklung sebagai warisan budaya asli dari Indonesia, Angklung perlu dilestarikan dan diimplementasikan.

Dengan cara dengan menjaga, memelihara, melestarikan dan meregenerasikan angklung ke seantero nusantara.

"Melalui acara Angklung’s Day 2017, dapat membuat seluruh para peserta selalu mengingat budaya leluhur dan tetap menjaga kelestariannya," ucapnya.

Mengenai atraksi angklung, Wawan Gunawan menceritakan kisah mengenai alat musik dari dari bambu ini.

“Dulu, angklung memegang bagian penting dari aktivitas upacara tertentu, khususnya pada musim panen," urainya.

Suara angklung dipercaya akan mengundang perhatian Dewi Sri (Nyi Sri Pohaci).

Sang Dewi dipercaya membawa kesuburan terhadap tanaman padi para petani dan akan memberikan kebahagian serta kesejahteraan bagi umat manusia.

Angklung Days ini menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News