Gelombang Kedua COVID-19, Bangkok Tutup Semua Panti Pijat dan Taman Bermain

Gelombang Kedua COVID-19, Bangkok Tutup Semua Panti Pijat dan Taman Bermain
Para pedemo prodemokrasi memadati jalan saat aksi protes antipemerintah di Bangkok, Thailand, Rabu (14/10/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/FOC

jpnn.com, BANGKOK - Otoritas di ibu kota Thailand, Bangkok, akan menutup seluruh sekolah selama dua minggu setelah libur Tahun Baru demi mengendalikan gelombang baru penyebaran baru COVID-19.

Thailand melaporkan 279 kasus baru COVID-19, hari ini (1/1), yang sebagian besar di antaranya terhubung dengan klaster para pekerja migran di Provinsi Samut Sakhon di wilayah selatan Bangkok.

Pemerintah juga menemukan adanya lonjakan kasus terkait klaster di tempat judi ilegal di Provinsi Rayong.

Klaster-klaster itu memicu penyebaran virus di Bangkok, sehingga otoritas setempat memperketat aturan demi mencegah penularan.

"Kami mulai melihat adanya kasus baru pada pelajar dan pekerja di sektor jasa," kata juru bicara Pemerintah Kota Metropolitan Bangkok, Pongsakorn Kwanmuang.

"Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menutup lebih banyak tempat," kata Pongsakorn menambahkan.

Seluruh sekolah, pusat penitipan anak dan orang lanjut usia, taman bermain anak-anak, dan tempat les akan tutup pada 4-17 Januari, sementara sarana umum lainnya termasuk taman bermain, tempat pemandian umum, dan panti pijat ditutup sejak Sabtu (2/1).

Ia mengatakan pemerintah kota juga mempertimbangkan pemberlakuan larangan makan di restoran, tetapi masalah itu masih akan dibahas lebih lanjut oleh tim satuan tugas pengendalian COVID-19 Thailand, Sabtu.

Klaster-klaster baru memicu penyebaran virus di Bangkok, sehingga otoritas setempat memperketat aturan demi mencegah penularan

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News