Gempa Bumi Terjadi di Parigi Moutong, BMKG Beri Penjelasan Begini

Gempa Bumi Terjadi di Parigi Moutong, BMKG Beri Penjelasan Begini
Peta pusat gempa bumi yang terjadi di Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (6/8/2023) 08.44 WIB. (ANTARA/HO-BMKG)

jpnn.com - JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tektonik di daerah Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu (6/8) pukul 08.44 WIB disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.

Pusat gempa bumi bermagnitudo 5,2 itu berada di darat, pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 1,19 lintang selatan dan 120,26 bujur timur.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Minggu (6/8). 

Dia menjelaskan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki pergerakan geser.

Hasil pemantauan BMKG menunjukkan hingga pukul 09.05 WIB ada tiga aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 3,3, setelah gempa yang terjadi Minggu pukul 08.44 WIB, yang semula dilaporkan memiliki magnitudo 5,3 dan kemudian diperbarui menjadi 5,2.

Daryono mengatakan bahwa gempa bumi tersebut getarannya dirasakan di daerah Parigi pada skala intensitas III-IV MMI serta Palu dan Poso pada skala intensitas III MMI.

Pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.

Getaran pada skala IV MMI pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta dapat menyebabkan gerabah pecah dan pintu maupun jendela berderik. 

BMKG memberikan penjelasan terkait gempa bumi yang terjadi di daerah Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News