Gempa Lagi 7 SR, Warga Lombok Timur Diminta Jauhi Perbukitan

Gempa Lagi 7 SR, Warga Lombok Timur Diminta Jauhi Perbukitan
Rumah salah satu warga Banjar Klandis, Desa Pakisan, rata dengan tanah akibat gempa Lombok, Minggu (5/8) malam. Foto: Eka Prasetya/Radar Bali

jpnn.com, LOMBOK - Gempa susulan dengan kekuatan 7,0 skala richter melanda kawasan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (19/8) malam.

Atas kejadian itu, masyarakat diminta menjauhi bangunan dan tetap berada di lapangan.

Khusus masyarakat yang berada di sekitar Sembalun dan Sambelia, Lombok Timur diminta untuk menjauhi perbukitan, karena khawatir terjadi longsor.

"Untuk aktivitas pendidikan pada berbagai tingkatan agar diliburkan sampai batas waktu yang ditentukan kemudian," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Minggu (19/8) malam.

Menurut dia, pusat gempa terkuat ada di Lombok Timur. Dari laporan aparat di Lombok Timur belum dapat dipastikan berapa korban jiwa dan kerusakan.

"Sementara ini, di lokasi listrik padam. Gempa susulan masih terasa. Warga mengamankan diri dan mengungsi di lapangan yang ada dan menjauhi bangunan-bangunan," ujarnya.

Lanjut dia menerangkan, di Kecamatan Sembalun Lombok Timur, tengah dilakukan evakuasi warga yang sedang dirawat di Pustu Sembalun menuju Rumah sakit Lapangan Yonkes di Lapangan Sembalun.

"Banyak bangunan roboh di Kecamatan Sambelia. Masyarakat berkumpul di lapangan dan di tempat yang aman. Masyarakat merasakan trauma dengan gempa," imbuh dia.

Pusat gempa terkuat ada di Lombok Timur. Dari laporan aparat di Lombok Timur belum dapat dipastikan berapa korban jiwa dan kerusakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News