Gempa Sumedang, Ini Penjelasan soal Sesar Aktif Cileunyi-Tanjungsari, Masyarakat Perlu Tahu

Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat lindu berada di darat.
Sebelumnya, laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa bumi yang kedua (M4.1) dirasakan cukup kuat oleh sebagian besar masyarakat Sumedang selama 2-3 detik.
"Guncangan itu membuat warga panik dan berhamburan keluar ruangan," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Senin.
Untuk gempa bumi M4.8, saat ini tim BPBD masih di lapangan guna melakukan kaji cepat situasi dan pendataan dampak kerusakan.
Laporan visual yang sementara didapatkan terjadi kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang.
Gempa bumi M4.8 ini juga menyebabkan adanya sedikit keretakan dinding Cisumdawu Twin Tunnel" atau Terowongan Kembar Tol Cisumdawu.
Pihak pengelola Tol Cisumdawu telah berada di lokasi untuk asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu.
"Atas keretakan itu dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali," lanjutnya.
Beginilah penjelasan soal Sesar Aktif Cileunyi-Tanjungsari setelah gempa Sumedang terjadi pada Minggu (31/12/2023). Masyarakat perlu tahu.
- Cuaca Hari Ini, BMKG Prakiraan Ada Hujan di Wilayah Ini
- BNPB Minta Setiap Daerah Bentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Cuaca Hari Ini: Mayoritas Kota Besar Diperkirakan Duguyur Hujan Ringan Berpetir
- Hujan Petir Diperkirakan Melanda Sejumlah Wilayah Ini, Waspada!
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak