Gempa Susulan Terjang Davao hingga Talaud

Gempa Susulan Terjang Davao hingga Talaud
Gempa bumi. Ilustrasi Foto: Sultan Amanda Syahidatullah/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga pukul 06.00 WIB telah terjadi delapan kali gempa susulan pascagempa bermagnitudo 7,1 di Davao Filipina hingga Kepulauan Talaud Sulawesi Utara pada Kamis (12/8) dini hari.

"Hasil monitoring BMKG baru terjadi delapan kali gempa susulan dengan magnitudo minimum 4,1 dan magnitudo maksimum 5,3," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Kamis.

Pusat gempa yang terjadi pukul 00.46.15 WIB tersebut terletak pada koordinat 6,45 derajat Lintang Utara dan 126,73 derajat Bujur Timur tepatnya di laut pada jarak 63 kilometer timur Pondaguitan, Filipina atau pada jarak 270 kilometer Utara Melonguane, Kepulauan Talaud, Indonesia, dengan kedalaman 44 kilometer.

Dia mengatakan peristiwa alam  yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina yang mengguncang ke bawah Filipina di zona megathrust yang dipicu mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas mekanisme sumber gempa di zona tumbukan lempeng di zona megathrust.

Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, hal ini disebabkan karena kedalamannya yang relatif dalam untuk bisa memicu terjadinya gangguan kolom air laut dan memicu tsunami, tambah Daryono.

Namun, gempa berpotensi menyebabkan kerusakan di wilayah Davao sebab guncangan gempa dirasakan sangat kuat di wilayah Davao Filipina mencapai skala intensitas V-VI MMI yang berpotensi merusak.

Guncangan gempa juga dan dirasakan kuat di wilayah Indonesia khususnya di Kepulauan Talaud dalam skala intensitas III-IV MMI dimana guncangan dirasakan oleh orang banyak. Gempa juga dirasakan di Sangihe dan Bitung dalam intensitas II - III MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Jika memang tidak ada dampak kerusakan adalah wajar, karena jarak pusat gempa ke daratan wilayah daratan Filipina cukup jauh sekitar 80 kilometer," katanya.

Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News