Geng Motor Menebar Teror saat PPKM Darurat, Mahasiswa Betawi Desak Pencopotan Kapolres Jakarta Pusat

Geng Motor Menebar Teror saat PPKM Darurat, Mahasiswa Betawi Desak Pencopotan Kapolres Jakarta Pusat
Sekretaris Jenderal Serikat Mahasiswa Betawi (Serambi) Amirullah Hijrian. Foto: dok pribadi for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Serikat Mahasiswa Betawi (Serambi) Amirullah Hijrian meminta Kapolri evaluasi kinerja Kapolres Jakarta Pusat Hengki Haryadi karena gagal mengawal Kamtibmas disaat Pemerintah menerapkan PPKM Darurat Jawa Bali.

"Hari pertama PPKM Darurat satu orang warga Cikini tewas dibacok geng motor di jalan Raden Saleh. Kemudian tawuran antar dua kelompok pemuda pecah di Johar Baru. Tidak lama kemudian di Tanah Abang tawuran juga. Kapolresnya mana?" kata Ami, di Jakarta, Minggu (4/7)

Ami mengatakan, pihaknya menyesalkan di saat PPKM Darurat untuk memutus rantai penularan Covid-19 diterapkan secara ketat justru yang terjadi tumpukan warga sedang tawuran dan konvoi geng motor yang memakan korban.

"Saya tidak habis pikir, saat PPKM Darurat kok bisa ada geng motor konvoi sambil bawa senjata tajam di jantung Ibu Kota yang banyak sekali objek vital tapi polisi tidak tahu. Aneh bin ajaib menurut saya," tutur Ami.

Kata Ami, di saat PPKM Darurat ruas jalan Cikini Raya ditutup dan dijaga ketat petugas. Penyekatan juga dilakukan petugas di jalan raya Salemba tidak jauh dari Kampus Universitas Indonesia (UI). Mestinya tidak ada konvoi geng motor di jalan raden saleh karena akses masuknya sudah disekat dan ditutup.

"Jalan Raden Saleh itu akses masuknya dari jalan Cikini Raya dan Salemba Raya yang keduanya dijaga ketat petugas. Kok geng motor bersenjata tajam bisa lolos masuk Raden Saleh? Ada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama Geng motor menerobos penjagaan atau kemungkinan kedua, tidak ada petugas yang berjaga dilokasi penyekatan." kata Ami dengan nada keheranan.

Selain itu Ami juga menyoroti lambannya pengungkapan kasus penganiayaan dan pembacokan yang dialami aktivis Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Senanatha dan Amri.

"Menjelang PPKM Darurat ada aktivis mahasiswa yang dibacok orang tak dikenal di Matraman tidak jauh dari Pos Polisi. Infonya penanganan kasus ini juga lamban. Jika kondisinya begini terus, susah kita mempercayakan masalah penanganan Kamtibmas kepada Kapolres Jakarta Pusat jika masih dipimpin Hengki Haryadi. Sebaiknya Kapolri evaluasi dan ganti Kapolres Jakarta Pusat." tegas Ami. (dil/jpnn)

saat PPKM Darurat untuk memutus rantai penularan Covid-19 diterapkan secara ketat justru yang terjadi tumpukan warga sedang tawuran dan konvoi Geng motor


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News