Genjot Pariwisata Biak, Kemenpar Dukung Lokakarya Pengembangan Pariwisata

Genjot Pariwisata Biak, Kemenpar Dukung Lokakarya Pengembangan Pariwisata
Kemenpar memberikan pembekalan dan paparan dalam acara Lokakarya Pengembangan Pariwisata dan Perikanan Berkelanjutan di Gedung Wanita Biak, Papua, 30 Juni kemarin. Foto: kemenpar

Hal senada diungkapkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti. Dalam paparannya, wanita berhijab itu menyampaikan arah dan kebijakan pemasaran pariwisata nusantara.

Kata Esthy, Pariwisata Indonesia memiliki banyak keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif yang pertama adalah pariwisata merupakan penghasil devisa terbesar.

”Dan dampak pariwisata adalah devisa yang masuk langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,”kata Esthy. Selain itu, pariwisata juga terbaik di regional, country branding Wonderful Indonesia yang promosinya semakin mendunia, Indonesia Incoporated, Indonesia Sebagai Tourism Hub Country, alokasi Sumber Daya.

”Dan kita semua harus bersatu untuk target 20 juta Wisman di tahun 2019, dan pergerakan wisatawan nusantara 275 juta,” kata Esthy.

Esthy membeberkan poin-poin penting seputar aktivitas marketing dan optimisme melalui serentetan program yang telah, sedang dan akan dilakukan selama 2017.

“Kemenpar untuk mencapai target stategi pemasaran dan promosi pariwisata terus digencarkan. Untuk marketing strategy menggunakan pendekatan DOT (Destination, Original, dan Time) , promotion strategy dengan BAS (Branding, Advertising, dan Selling), media strategy dengan pendekatan POSE terutama pada pasar utama,” kata dia.

Wanita yang murah senyum itu menjelaskan, strategi pemasaran dengan pendekatan DOT itu akan difokuskan pada 10 Bali Baru yang 3A-nya sudah siap, Akses, Amenitas, Akses. Diantaranya Great Jakarta; Great Bali; Great Kepri; Joglosemar (Yogyakarta,Solo, dan Semarang); Bunaken– Wakatobi RajaAmpat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi.(jpnn)


Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendukung perkembangan Pariwisata di setiap daerah. Tidak terkecuali Kabupaten Biak, Papua.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News