Gerakan 1.000 Masker, Cara Warga Surabaya Cegah Corona

Gerakan 1.000 Masker, Cara Warga Surabaya Cegah Corona
Relawan Eri Cahyadi berbagi di masa pandemi virus corona. Foto: source for JPNN.com

"Kira-kira ada 430 kantung beras yang dibagi, masing-masing punya berat 3 kiloan. Ya pokoknya semangatnya membantu aja, bantu selagi bisa sampai Surabaya normal kembali," tuturnya.

Sejak Indonesia dinyatakan darurat pandemi, Relawan Eri Cahyadi bergerak dengan tujuan agar kampung-kampung di Surabaya memiliki protokol mandiri pencegahan corona.

Mereka mendorong karantina wilayah dilakukan di kampung-kampung dengan membatasi lalu lintas warga sekaligus disiplin penggunaan alat pencegahan.

Program yang diberi nama Karina itu tak hanya fokus di bidang kesehatan, tetapi juga ekonomi.

“Karena virus ini datang kepada kita tidak hanya berupa penyakitnya, tetapi juga dampak ekonomi yang tak kalah mematikan akibatnya,” kata Sumali.

Sumali mengakui, Relawan Eri Cahyadi awalnya adalah gerakan untuk mendorong penerus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi, maju sebagai calon wali kota.

Namun, di tengah kesulitan warga karena pandemi global, relawan lebih banyak bergerak untuk membantu meringankan beban masyarakat akibat Covid-19.

“Sejak awal fokus kami bukan semata politik, tetapi menjadi solusi di tengah masyarakat. Alhamdulillah, program ini direspons baik oleh warga kampung. Insyaallah sudah ada 1.000 KARINA di Surabaya,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)

Warga PBI Surabaya punya gerakan 1.000 masker yang disebar lintas kampung, juga dibagikan kepada pengguna kendaraan di jalan raya.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News