Gerakan Seniman Masuk Sekolah jadi Proses Pemajuan Kebudayaan Tari Saman & Ratoh Jaroe

Gerakan Seniman Masuk Sekolah jadi Proses Pemajuan Kebudayaan Tari Saman & Ratoh Jaroe
Semarak Warna Budaya Nusantara yang digelar di kawasan di Monas, Jakarta Pusat. Dok: Kemendikbudristek.

"Jangan sampai putus program-program seperti ini (pelestarian dan pemajuan kebudayaan) agar kesenian dan kebudayaan kita mengakar sampai ke generasi berikutnya," harap Juharsyah.

Salah satu siswa SMK 62 Jakarta sekaligus peserta Tari Saman dan Ratoh Jaroe dalam malam apresiasi Swarna 2023, Suci Adinda Mawardah, mengaku senang dengan adanya program GSMS ini karena bisa banyak eksplorasi kesenian dan kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia.

Pada saat karantina pelatihan Tari Saman dan Ratoh Jaroe menuju malam apresiasi Swarna 2023 ini, bisa menambah relasi dari berbagai sekolah.

“Senang banget. Bisa menyalurkan bakat seni tari dari seniman yang didatangkan dari Aceh langsung," kata Suci.

Swarna 2023 menampilkan pelatihan dan pementasan Tari Saman dan Ratoh Jaroe, serta berbagai seni pertunjukkan dari siswa Gerakan Seniman Masuk Sekolah tahun 2023.

Sebagai upaya pelestarian budaya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat karakter siswa, tetapi juga menjaga Tari Saman, yang telah diakui UNESCO pada 24 November 2011 sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang memerlukan perlindungan urgent.

Dukungan yang luas dari berbagai pihak menandai keberhasilan Swarna Tahun 2023 sebagai bagian integral dari Gerakan Seniman Masuk Sekolah, sebuah langkah konkret dalam memperkaya pengalaman siswa dan memperkokoh keberlanjutan budaya Indonesia. (cuy/jpnn)


Gerakan Seniman Masuk Sekolah bisa menjadi program pengenalan Tari Saman dan Ratoh Jaroe.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News