Gereja Diserang Lagi, DPRD Ajak Warga Jogja Ora Wedi

Gereja Diserang Lagi, DPRD Ajak Warga Jogja Ora Wedi
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto saat meninjau Gereja Santa Lidwina Stasi Bedog, Sleman yang diserang pelaku teror pada Minggu (11/2) pagi. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, SLEMAN - Teror di Gereja Santa Lidwina Stasi Bedog, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diduga bukan aksi kriminal biasa. Sebab, teror yang terjadi saat misa ekaristi itu telah menciptakan ketakutan di masyarakat.

Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Eko Suwanto yang membidangi keamanan dan ketertiban umum menyatakan, teror yang melukai empat orang termasuk pemuka agama itu tak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun. Menurutnya, teror yang menggangu kegiatan peribadatan itu tak boleh terjadi lagi.

“Ini bukan kriminal bisa, tapi sudah aksi teror yang tidak hanya merusak, melukai korban tapi juga mengoyak kerukunan masyarakat serta bisa menimbulkan rasa takut di tengah masyarakat" kata Eko.

Legislator PDI Perjuangan itu pun mengharapkan semua pihak mendukung aparat penegak hukum dalam mengungkap teror tersebut. Harapannya, pelakunya bisa dihukum dan motifnya pun terungkap.

"DPRD DIY mengecam aksi teror ini. Kami berikan dukungan penuh kepada penegak hukum agar pelaku dan aktor intelektual di belakangnya diproses hukum," tegasnya.

Selain itu, Eko juga meminta masyarakat tidak panik. Dia justru mengajak masyarakat bersatu melawan teror.

“Mari bersatu melawan berbagai bentuk aksi kekerasan dan teror. Ayo hidupkan lagi siskamling untuk mendukung aparat menciptakan kondisi yang damai," ajaknya.

Dia menegaskan, teroris adalah musuh rakyat, bangsa, dan umat manusia. Karena itu, masyarakat harus melawan teror.

Teror di Gereja Santa Lidwina Stasi Bedog, Sleman, DIY diduga bukan aksi kriminal biasa sehingga motif dan aktor intelektualnya harus diungkap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News