Gesang Akhirnya Berpulang

Gesang Akhirnya Berpulang
KARYA - Bagian gambar salah satu cover album Bengawan Solo, dengan artis Gesang, Nuning dan Waldjinah, keluaran JVC Record. Foto: Arsip Jimmyauw.com.
Semalam, sejumlah seniman dan tokoh dilaporkan tampak melayat ke rumah duka, antara lain mulai dari sutradara Garin Nugroho, Didit Bagus (Ketua Yayasan Gesang), Letkol Agus Subiyanto, Pejabat Dinas Pariwisata Surakarta, serta beberapa tokoh lainnya. Rencananya, Menko Kesra Agung Laksono pun akan hadir ke rumah duka mewakili Presiden SBY.

Peran Gesang di dunia seni sudah diakui hingga mancanegara, terlebih karya-karyanya dikenang sampai sekarang. Yang paling dikenal tentu saja lagu Bengawan Solo, yang bahkan sudah disebarkan ke sejumlah negara dan diubah ke dalam 13 bahasa, antara lain Inggris, Prancis, Jepang dan Tionghoa. Sementara beberapa karyanya yang lain, terutama di zaman perjuangan, antara lain adalah Sapu Tangan (1941), Tirtonadi (1942) dan Jembatan Merah (1943).

AP pun menulis bahwa Gesang yang disebutkan tak bisa membaca not musik itu, memiliki sembilan saudara kandung. Almarhum sempat menikah, namun tak memiliki anak. Meski begitu, yang jelas keluarganya mungkin tak perlu lagi khawatir karya-karya besar Gesang akan diakui orang lain, karena pemerintah menyebut bahwa sebanyak 44 lagu ciptaannya sudah didaftarkan hak ciptanya ke Dirjen HAKI di Kemenkumham pada 1 Oktober 2009. Pendaftaran itu bertepatan dengan ulang tahun Gesang ke-92 saat itu. (gus/ito/jpnn)

SURAKARTA - Setelah sempat mengalami dua kali masa kritis, maestro musik Indonesia khususnya di aliran keroncong, Gesang Martohartono, akhirnya harus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News