Giliran Produsen Garam Yang Keluhkan Isu Bahan Baku

Giliran Produsen Garam Yang Keluhkan Isu Bahan Baku
Produsen garam di Lamongan. Foto: JPG/Pojokpitu

Diterangkan Sugiharto, produk tersebut merupakan bahan baku garam yang dipanen lebih cepat.

Alasannya, kondisi cuaca tidak menentu membuat petani yang menjual bahan baku garam memanen lebih cepat.

Sementara, produk bahan baku dari PT Garam yang dibeli harus menyesuaikan dengan mesin yang dimiliki oleh produsen.

"Saya beli dari petani garam Rp 4000 per kilogram. Yah lebih mahal memang, dibanding dulu sekitar Rp 700 . Ini karena cuaca tidak menentu," terang pengusaha blasteran Tionghoa-Madura ini.

Di sisi lain, soal legalitas produk seluruh perizinan sudah dikantongi.

"Klien kami terus memperpanjang. Baik dari Uji Lab, yang menunjukkan hasil A. Jadi produknya aman dikonsumsi," kata Robertho.

Namun, dikatakan pengacara yang akrab disapa Robert ini pihaknya sejauh ini belum menempuh langkah hukum.

Sebab, belum ada laporan dari korban yang bisa membuktikan garam tersebut mengandung batu atau serpihan kaca.

Kondisi kelangkaan garam yang tengah terjadi membuat produsen harus bekerja ekstra keras.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News