GNPF-MUI: Cegah Penista Agama Kembali Memimpin Jakarta

GNPF-MUI: Cegah Penista Agama Kembali Memimpin Jakarta
Massa GNPF MUI.

jpnn.com, JAKARTA - Para pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) mengawali safari dakwah di Kepulauan Seribu, Senin (13/3).

Hadir dalam rangkaian safari tersebut di antaranya Ketua Dewan Pembina Habib Rizieq Syihab, Wakil Ketua GNPF-MUI Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin, KH Misbahul Anam, dan lainnya.

Perwakilan dari berbagai ormas dan majelis taklim juga turut menyertai, antara lain FPI, Az Zikra, AQL, Wahdah Islamiyah, dan Lazis Wahdah.‎

Dalam ceramahnya Ustaz Zaitun kembali mengingatkan tentang nikmat yang sedang Allah berikan kepada umat Islam di Indonesia. Yaitu kembali menggeloranya ghirah untuk memperjuangkan kebenaran bersama-sama atau berjemaah.‎

"Semangat umat Islam kembali membara sejak adanya kasus dugaan penistaan agama. Umat menuntut ditegakkannya keadilan dengan menggelar berbagai aksi damai. Sejak Aksi Damai 411, 212, hingga 212 Jilid II sejatinya adalah wujud perjuangan inkarul munkar dengan suara. Inkarul munkar bil lisan yang diajarkan dalam agama Islam," kata Ustaz Zaitun‎.

Dia menegaskan, terduga penista agama Insyaallah pasti dihukum. Mayoritas umat Islam di Indonesia, klaim dia, sudah sepakat bahwa apa yang dilakukan terdakwa adalah jelas sebuah penistaan yang tidak bisa dipungkiri.

Namun di balik itu masih tersisa perjuangan panjang, yaitu mencegah kembalinya penista agama memimpin Jakarta.

Wasekjen MUI Pusat ini mengajak umat untuk mengambil ibrah dari kasus penistaan ini. Banyak pelajaran yang bisa dipetik, yaitu umat kembali mendapat semangat juang yang tinggi.

Para pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) mengawali safari dakwah di Kepulauan Seribu, Senin (13/3).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News