Golkar Butuh Strategi Kampanye untuk Menggaet Pemilih Muda
“Kalau hanya melakukan penggalangan opini publik, lalu kampanye di media. Itu hal yang biasa. Partai-partai lain pun melakukan hal serupa,” ujar Kang Ujang, Selasa (22/11).
Ujang menyarankan Golkar harus menekankan aspek diferensiasi pada kerja-kerja kampayenya. Hal itu patut dilakukan untuk menggaet para pemilih muda.
“Saya melihat harus ada variasi, harus ada pembeda, harus ada daya tarik yang diberikan Golkar pada pemilih, termasuk pemilih muda. Kalau tidak? Ya, akan sama, akan biasa saja, akan tergerus oleh partai lain dengan kampanye yang sama," tegas Ujang.
Menurutnya, Golkar adalah partai yang sudah cukup mapan dan matang dengan infrastruktur politik yang besar.
Namun, karena dengan konstruksi pemilih baru yang didominasi kalangan muda, Golkar juga harus menerapkan pendekatan baru.
"Golkar harus mengambil posisi yang bisa menjangkau pemilih muda dengan cara baru yang kreatif, atraktif, dan bisa menawarkan solusi, agar mereka simpati. Oleh karena itu butuh terobosan, strategi, dan butuh cara-cara baru, termasuk diferensiasi dalam kampanye, untuk mendapatkan simpati dari pemilih terutama pemilih muda," tegas Ujang.
Ujang menekankan pentingnya keberadaan strategi berbeda yang harus dilakukan Golkar.
“Kalau gaya kampanyenya sama dengan partai lain, maka itu tidak berhasil. Penggalangan opini, berkampanye di media secara masif, itu hal yang bagus. Tapi jangan lupa diferensiasi, ada strategi pembeda," pungkas Ujang.
Golkar harus menekankan aspek diferensiasi pada kerja-kerja kampayenya untuk menggaet para pemilih muda.
- Keberanian dan Moral Hakim MK Diperlukan dalam Memutuskan PHPU
- Soal Kabar Pj Gubernur NTB Hadir di Acara Golkar, Bawaslu Melakukan Ini, Nah!
- Menilai Pemilu Harus Pertimbangkan Manipulasi terhadap Pemilih
- Pakar Apresiasi Keputusan Golkar Jadikan Dico Ganinduto Kandidat Cagub Jateng
- Busyro Muhammadiyah: Cawe-Cawe Jokowi Bikin Pemilu 2024 Diwarnai Keculasan
- LSI: 71,2 Persen Publik Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024