Golkar Diyakini Akan Ikut Siapa pun yang Berkuasa

Golkar Diyakini Akan Ikut Siapa pun yang Berkuasa
Golkar Diyakini Akan Ikut Siapa pun yang Berkuasa

Ketua DPP Fuad Hasan Mansyur menyatakan Munas sudah disepakati untuk digelar pada 2015. Kesepakatan tersebut sudah disepakati lewat Munas Riau 2009. Maka semua kader harus menaati aturan ini dan tak boleh seenaknya melanggar aturan.

"Jadi semua harus mengikuti aturan. Munas kemarin telah menetapkan sampai 2015. Kalau ada yang mau buat seenaknya sendiri, maka yang lain (dikhawatirkan) akan berbuat seenaknya juga," kata Fuad.

Fuad sendiri tak menghalangi Agung Laksono berhasrat menjadi Ketua Umum Golkar. Namun tentunya hasrat tersebut harus disalurkan sesuai aturan. "Urusan dia mau jadi Ketua Umum. Tapi itu harus sesuai aturan," tutur Fuad.

"Kan rusak negeri ini kalau seenanknya tanpa aturan. Mereka harus punya kesadaran untuk mengikuti aturan," tutur Fuad.

Golkar menilai pengurus ataupun kader partainya yang memilih 'meloncat' ke kubu Jokowi-JK adalah orang oportunis.

"Kalau mereka pindah ke Jokowi, bisa dikatakan mereka oportunis. Sederhana saja," kata Fuad lagi.

Oportunisme merupakan sikap menentukan pilihan paling menguntungkan dalam kesempatan-kesempatan riil. Istilah ini secara umum dipahami bermakna negatif jika diucapkan untuk mengomentari sikap politik.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai wajar usulan kader muda partainya agar musyawarah nasional (Munas) dipercepat. Tapi Akbar menegaskan adanya persyaratan yang harus dipenuhi bila menginginkan percepatan untuk pemilihan ketum baru.

JAKARTA -- Partai Golkar ibarat pohon beringin yang selalu tertiup angin mengikuti arah kekuasaan. Dimana ada kekuasaan di situlah partai ini berlabuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News