Gracia, dari Jakarta Mengejar PhD di Universitas Monash di Usia 23

Gracia, dari Jakarta Mengejar PhD di Universitas Monash di Usia 23
Gracia, dari Jakarta Mengejar PhD di Universitas Monash di Usia 23

Wajahnya imut, tingkah lakunya malu-malu. Namanya Gracia. Sekilas memang seperti anak baru gede (ABG) tapi gadis berusia 23 itu adalah kandidat PhD di Universitas Monash. Bagaimana bisa?

"Sistem pendidikan di sini, S1 ditempuh 3 tahun, hanya course work, jadi nggak ada skripsi seperti di Indonesia. Jadi kalau mau tambah 1 tahun, namanya Honours, spesialisasi penelitian saja. Setelah menempuh program Honours itu, kalau cukup nilainya bisa ambil PhD," tutur Gracia, saat diwawancara oleh sejumlah jurnalis Indonesia pada September 2015.

Alumni SMAK 1 Penabur Tanjung Duren Jakarta ini mengatakan dia datang ke Australia selulus SMA dan mengambil pendidikan Strata 1 jurusan sains farmasi di Monash. Saat itu Gracia mulai akrab dengan penelitian di bidang obat-obatan.

"Selama saya menempuh S1 ada program semacam penelitian selama musim panas, kita mahasiswa S1 dapat kesempatan ada tutor peneliti. Dapat tutor peneliti di sini, berpartisipasi melihat seperti apa rasanya penelitian di kampus ini. Saya sangat terinspirasi oleh penelitian itu, jadi saya putuskan untuk menempuh penelitian," jelas Gracia.

Selepas itu, Gracia langsung memutuskan untuk menambil jalur riset farmasi. Mengambil 1 tahun Honours yang ternyata nilainya memenuhi syarat untuk langsung mengambil jalur PhD.

"GPA (Indeks Prestasi Kumulatif/IPK) mereka nggak lihat. Kayaknya bagi mereka (Monash) nilai Honours lebih penting," tuturnya.

Satu lagi, untuk mengambil PhD di Monash, haruslah mendapatkan beasiswa. Gracia mendapatkan beasiswa Victorian International Research Scholarship.

"Kalau PhD harus ada beasiswanya. Aku dapat yang pemerintah Victoria, biaya hidup dan sebagainya, penuh. Melamarnya sebelum keterima (PhD). Syaratnya yang penting bisa menunjukkan kalau serius melakukan riset. Rekomendasinya dari supervisor kita. Kalau dari eksternal harus ada penelitian yang non-published biasanya sangat membantu," ungkap dia.

Wajahnya imut, tingkah lakunya malu-malu. Namanya Gracia. Sekilas memang seperti anak baru gede (ABG) tapi gadis berusia 23 itu adalah kandidat PhD

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News