Gubernur Sumsel Gratiskan Operasi Bayi Kembar Siam

Gubernur Sumsel Gratiskan Operasi Bayi Kembar Siam
Gubernur Sumsel Gratiskan Operasi Bayi Kembar Siam
Jika berhasil, ia menambahkan, proses penyembuhan akan berjalan paling cepat selama tiga bulan dan paling lama akan berlangsung hingga satu tahun setelah operasi. “Nah, kita harapkan jika sembuh, kedua bayi itu bisa normal seperti orang biasanya,” cetus Yamin.

Sementara itu, Ketua Pelaksana I Tim Operasi Kembar Siam, dr Rismarini SpA (K), mengatakan, sebelumnya kondisi Rahma lebih dulu mengalami batuk dan pilek. Karena posisi kedua bayi dempet, jadi penyebaran virus pun cepat terjadi. “Kondisi Rahma membaik, sekarang malah si Rahmi yang mengalami batuk pilek,” katanya.

Lebih jauh dikatakan dr Rismarini, melihat kondisi seperti ini, tim dokter dari RS dr Soetomo Surabaya menginginkan keberhasilan dalam operasi nanti, makanya mereka melakukan penundaan operasi sampai kedua bayi dalam kondisi sehat. “Operasi ini bukan hal yang gampang untuk dilakukan. Justru tim dokter dari Surabaya menganggap penanganan operasi Rahma-Rahmi adalah kasus yang paling sulit,” bebernya.

Sementara itu, agar kondisi kedua bayi tidak mengalami demam yang diakibatkan batuk pilek yang diderita Rahmi, dokter RSMH memberikan pengoptimalan gizi dalam makanan. Selain juga memberikan obat antibiotik, obat batuk pilek serta melakukan fisioterapi dengan cara penepukan dada agar dahaknya keluar.  “Kami juga tidak memperbolehkan Rahma-Rahmi dijenguk, kecuali ibu dan pihak dokter yang menangani. Langkah ini kami lakukan sebagai penjagaan kondisi tubuhnya agar dalam keadaan sehat,” ungkapnya.

PALEMBANG - Rencana operasi bayi kembar siam Sabrina Fayza Rahma (Rahma) dan Sandrina Fayza Rahmi (Rahmi) yang seyogianya dilakukan 15 Juni mendatang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News