Guncangan Gempa Makin Rapat

Gunung Merapi Status Siaga

Guncangan Gempa Makin Rapat
Gunung Merapi diabadikan dari Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, (22/10) sehari setelah status dinaikkan menjadi siaga (Level 3). Warga dan wisatawan diharapkan tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari puncak Gunung Merapi yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Foto: HERMITIANTA/RADAR JOGJA
BOYOLALI -- Tanda-tanda naiknya aktivitas Gunung Merapi semakin terasa kemarin (22/10). Pasca penetapan status siaga, guncangan gempa di puncak Merapi semakin rapat setiap menit. Monitor seismograf elektronik di Pos 2 Pengamatan Merapi, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, mencatat tiga hingga empat guncangan gempa multifase (MP) setiap menit.

Gempa vulkanis juga menunjukkan tren meningkat, namun intensitasnya tidak serapat MP. "Jika dibandingkan dengan aktivitas gunung pada hari sebelumnya, saat ini sangat rapat," kata petugas pengamatan Tri Mujianto ketika ditemui di Pos 2 Pengamatan Merapi Desa Jrakah kemarin.

Sayangnya, pengamatan secara visual kemarin terganggu kabut tebal yang menyelimuti puncak Merapi. Sejak pagi hingga siang, puncak Merapi nyaris tidak bisa diamati dengan teropong. "Kadang-kadang bisa diamati, tapi hanya dalam hitungan detik langsung diselimuti kabut tebal," katanya.

Meski hanya dalam hitungan detik, situasi itu tak disia-siakan petugas pengamatan. Di puncak Merapi, asap sulfatara sudah mencapai ketinggian 400 meter. Warnanya pun sudah berubah, yang semula putih menjadi pekat.

BOYOLALI -- Tanda-tanda naiknya aktivitas Gunung Merapi semakin terasa kemarin (22/10). Pasca penetapan status siaga, guncangan gempa di puncak Merapi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News