Guru Honorer Curhat: Murid Sudah Jenderal, Saya Gajinya Kopral

Guru Honorer Curhat: Murid Sudah Jenderal, Saya Gajinya Kopral
Seminar Nasional Pendidikan yang dihadiri ratusan guru PNS dan guru honorer dari berbagai daerah, Selasa (26/4). Foto: Mesya Mohammad/JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Seminar nasional pendidikan dalam rangka memperingati HUT PDI Perjuangan ke-43 di Jakarta, menjadi ajang curhat guru honorer kategori dua (K2).‎ 

Soebandi, guru honorer di Jogjakarta , mengaku sudah 30 tahun mengabdi. Namun hingga saat ini statusnya masih tetap guru honorer.

"Saya ini sudah puluhan tahun mengabdi di sekolah negeri dengan SK walikota. Gaji saya waktu itu Rp 90 ribu per bulan dan sampai saat ini tidak lebih dari Rp 500 ribu," keluh Soebandi, ketua forum honorer K2 Jogja, Selasa (26/4).

Dia mengaku tidak mengerti mengapa sampai saat ini status PNS belum disandangnya. Padahal, yang mengangkat dirinya menjadi guru honorer adalah walikota.

"Saya mengajar di kota pendidikan, tapi ternyata tenaga kami tidak dihargai. Kami masih dibayar rendah. Bekas anak didik saya‎ sudah jenderal, saya gajinya masih gaji kopral," ucapnya.

‎Dia juga menyentil janji MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi dalam raker Komisi II DPR RI beberapa waktu lalu. Janji menteri, pengangkatan guru honorer K2 dilakukan bertahap sejak 2016 sampai 2019. Namun, janji itu diingkari dengan alasan tidak ada dananya.

"Kami berharap Mendikbud dan Komisi X bisa memperjuangkan nasib 439 ribuan honorer K2. Kami sudah mengabdi mencerdaskan anak bangsa, namun kesejahteraan kami tidak diperhatikan pemerintah," paparnya. (esy/jpnn)

JAKARTA--Seminar nasional pendidikan dalam rangka memperingati HUT PDI Perjuangan ke-43 di Jakarta, menjadi ajang curhat guru honorer kategori dua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News