Guru Madrasah Diniyah Juga Perlu Perhatian

Guru Madrasah Diniyah Juga Perlu Perhatian
Guru Madrasah Diniyah Juga Perlu Perhatian

jpnn.com - PURWOKERTO - Pemkab Banyumas memang sedang mempersiapkan pemberian honor kepada guru wiyata bhakti (WB) di Banyumas. Namun, selain guru WB ada juga yang masih membutuhkan perhatian. Yaitu guru madrasah diniyah (Madin) yang selama ini kesejahteraanya belum diperhatikan Pemkab Banyumas. Padahal, beberapa daerah tetangga sudah memberikan tunjangan.

Staf Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kabupaten Banyumas, Sugiarto mengakui, sejauh ini Banyumas memang kurang memperhatikan guru Madin. Hal itu sangat berbeda dengan daerah lain di Jawa Tengah seperti Purbalingga, Cilacap, Kudus, Demak, dan Tegal, yang sudah lebih dulu memberikan tunjangan insentif kepada guru Madin.

"Untuk Banyumas, saat ini memang perlu perjuangan untuk memperoleh insentif dari pemerintah," katanya usai acara konsolidasi Forum Komunikasi Madrasah Diniyah (FKMD) Banyumas di Pondok Pesantren Sirojudin, Minggu (5/1).

Ia menjelaskan, insentif guru Madin memang kebijakan masing-masing pemerintah daerah berbeda-beda. Beberapa daerah yang sudah mengalokasikan dana untuk tunjangan insentif guru Madin memang diperlukan Perda sebagai payung hukum yang nantinya akan mengatur pemberian insentif guru madin.

"Kalau di Jawa Timur, masing-masing pemerintah kabupaten/kota sudah mendapatkan instruksi langsung oleh Pemprov untuk memberikan insentif kepada guru madin. Tetapi, kalau di Jateng memang belum ada. Banyumas sendiri juga belum memiliki perda terkait hal itu," jelasnya.

Untuk besaran, lanjut Sugiarto, masing-masing daerah memang berbeda-beda tergantung kemampuan keuangan masing-masing daerah. Di Banyumas, saat ini pihaknya masih menunggu DPRD Banyumas yang akan memfasilitasi pertemuan terkait penandatanganan MoU antara Kemenag dan Pemkab Banyumas.

"Saat ini perda terkait pemberian insentif guru madin belum bisa ada, sehingga belum bisa diterapkan untuk memberikan insentif pada guru Madin. Untuk itu, perlu adanya MoU antara Kemenag dan Pemkab Banyumas," paparnya.

Kemenag Banyumas, sejauh ini, sudah memberikan bantuan kepada guru madin. Itupun hanya berupa peningkatan mutu berupa workshop, yang diadakan setiap tahun. Selian itu, untuk insentif guru madin, Kemenang Pusat pada tahun 2014 ini, hanya memberikan insentif kepada dua guru madin di Banyumas dengan besaran Rp 200 ribu per bulan. "Itu program Kemenag Pusat. Dan di Banyumas, hanya dua orang yang dapat," imbuhnya.

PURWOKERTO - Pemkab Banyumas memang sedang mempersiapkan pemberian honor kepada guru wiyata bhakti (WB) di Banyumas. Namun, selain guru WB ada juga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News