Guru SD Keluhkan Metode Penilaian di Kurikulum Baru
Senin, 15 Juli 2013 – 22:22 WIB
"Kalau memang kita merasa cukup harusnya kita sudah bisa semuanya ya. Kalau saya bilang belum cukup, perlu ada kontinuitasnya, harus ada pemantauan oleh dinas," kata Nur.
Baca Juga:
Dari penjelasan awal soal penilaian, Nur dan guru sasaran lainnya sudah diberi gambaran bahwa penialaian terhadap siswa tidak hanya dalam bentuk angka, tapi juga lebih banyak deskripsi tentang moral, keterampilan dan pengetahuan peserta didik selama di sekolah. "Tapi kita belum tau persisnya bagaimana sistem penilainnya. Karena kita tiap hari menilai, maka harus tahu karakter anak, kemudian mendeskripsikannya," pungkasnya.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Hari ini kurikulum baru dengan model tematik integratif resmi dijalankan di 6.000 lebih sekolah SD, SMP dan SMA. Namun, para guru di jenjang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pegadaian Berkomitmen Menerapkan TPB/SDGs 4 Tentang Pendidikan Berkualitas
- Sinergi Atma Jaya-Perhumas Jadikan Komunikasi Tetap Relevan dalam Keilmuan dan Praksis
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat