Gus Yahya Merespons soal Wacana Meliburkan Sekolah Selama Ramadan, Silakan Disimak

Dia menyontohkan, untuk siswa dan siswi di pesantren biasanya lebih banyak tugas saat Ramadan. Salah satunya ialah mengaji lebih banyak.
Namun, kata dia, di luar Ramadan santri diminta mengaji 3 kali dalam sehari, tetapi saat bulan suci, mereka bisa membaca Al-Quran sebanyak 6 sampai 7 kali.
“Karena idenya adalah memanen barokah sebesar-sebesarnya dari Ramadan ini, sehingga mengajinya malah diintensifkan supaya barokahnya bisa dapat lebih banyak. Itu kalau pesantren,” jelasnya.
Sebelumnya, wacana libur sekolah sebulan penuh selama Ramadan mencuat ke publik.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pola tersebut sudah diterapkan di lingkungan Pondok Pesantren di bawah Kemenag.
“Sebetulnya sudah diterapkan di Pondok Pesantren. Kalau di madrasah dan pesantren itu memang ada libur,” ujar Nasaruddin.
Namun, wacana ini belum diberlakukan secara luas untuk sekolah di luar madrasah dan pesantren. (mcr4/jpnn)
KH Yahya Cholil Staquf menanggapi wacana Kementerian Agama yang akan meliburkan sekolah sebulan selama Ramadan.
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Sunan Kalijaga Endowment Fund Perkuat Kemandirian Finansial PTKIN
- Kemenag Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf di Jateng, 53% Sudah Bersertifikat
- Seleksi PPPK Tahap 2, Zamroni: Semoga Semua Honorer Terserap, Amin
- Gunung Kidul Jadi Lokasi Perdana Proyek Wakaf Strategis Kemenag
- Kemenag Dorong Wakaf Hijau Jadi Gerakan Nasional Pelestarian Lingkungan
- Kemenag dan MOSAIC Terus Dorong Ekosistem Hutan Wakaf di Indonesia