Hadir di Vienna, Bu Susi Dorong Pengakuan Kejahatan

Hadir di Vienna, Bu Susi Dorong Pengakuan Kejahatan
Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghadiri pembukaan The 3rd International Symposium on Fisheries Crime di markas UNODC Vienna, Austria.

Turut hadir dalam simposium tersebut Menteri Perikanan Norwegia Per Sandberg, Sekretaris Jenderal Dewan Menteri Norwegia Dagfinn Hoybraten, dan Menteri Pertanian, Peternakan, Perikanan Budidaya, dan Perikanan Tangkap Republik Ekuador Ana Katuska Drouet.

Susi menyampaikan kejahatan industri perikanan lintas batas dan terorganisir telah melemahkan hukum dan kedaulatan negara.

Kejahatan ini kata dia tak hanya mengancam keberlanjutan pangan, tetapi juga berdampak negatif terhadap ekonomi, merusak lingkungan, dan merongrong hak asasi manusia.

“FV Viking adalah salah satu contoh praktik penangkapan ikan ilegal dan melanggar kedaulatan suatu negara. Kapal ini memiliki 25 bendera sehingga kapal bisa berganti bendera setiap saat. Mereka juga dengan mudahnya memalsukan dokumen registrasi dan perizinan. Kami semua juga telah menyaksikan kapal FV Hua Li 8, kapal berbendera Tiongkok yang telah melakukan penangkapan gurita ilegal di perairan Argentina,” papar Susi dalam pidatonya.

Menurut Susi, kejahatan perikanan ini sudah terjadi mulai dari perencanaan penangkapan ikan yang berkaitan dengan asuransi, kepemilikan kapal, dan perizinan kapal, hingga korupsi dalam perolehan izin, pemalsuan dokumen, penggelapan pajak, pencucian uang, perdagangan orang, dan perdagangan obatan-obatan terlarang.

Kejahatan ini juga seringkali melibatkan banyak pihak yang berdomisili di berbagai negara.

“Kami harus mengingat bahwa kedaulatan wajib diperjuangkan dan dipertahankan. Kami semua harus menemukan solusi atas keterbatasan yang kadang dimiliki oleh peraturan perundang-undangan,” tandas Susi.

Susi Pudjiastuti menyampaikan kejahatan industri perikanan lintas batas dan terorganisir telah melemahkan hukum dan kedaulatan negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News