Halal Fest, Festival Makanan Halal Pertama dan Terbesar di California, AS

Pengunjung Membeludak, Banyak Yang Tak Kebagian Buruan

Halal Fest, Festival Makanan Halal Pertama dan Terbesar di California, AS
Foto: JPPhoto

Jumlah pengunjung yang membanjir tersebut membuat para penjual makanan dan minuman kelabakan. "Kami tidak menyangka jumlah pengunjungnya akan sebanyak ini. Stok makanan yang kami bawa tidak sebanding dengan jumlah pengunjung," ungkap Ray, kru Padi Restaurant & Catering, yang berjualan di lokasi acara.

Panitia terpaksa juga mencetak token tambahan untuk memenuhi kebutuhan calon pembeli. Semua transaksi di Halal Fest dilakukan dengan menggunakan token pecahan USD 1 (sekitar Rp 11 ribu) dan USD 5 (Rp 55 ribu). Tidak boleh menggunakan uang tunai. Pengunjung dapat membeli token tersebut secara online sebelum acara atau langsung di lokasi acara pada hari H di beberapa titik yang telah ditentukan.

Berbagai menu ditawarkan para penjual di arena Halal Fest. Tinggal pilih: mau menu khas negara-negara muslim atau makanan gaya Amerika dan Meksiko yang berbahan baku halal seperti burger, donat, cupcake, pai, hotdog, burrito, tacos, maupun daging asap serta daging bakar. Ada 18 gerai makanan dan minuman yang berjejer rapi. Mereka menempati tenda-tenda putih berukuran 2,5 x 2,5 meter. Ada juga yang menggunakan food truck, berjualan langsung dari truk yang diubah menjadi semacam toko.

Panitia mendirikan kurang lebih 50 tenda di area festival. Selain makanan dan minuman, beberapa tenda juga dipakai untuk berjualan baju-baju muslim, lukisan kaligrafi di atas kertas papirus dari Mesir, dan tenda untuk gerai lembaga-lembaga nonprofit maupun lembaga pendidikan yang dimotori umat muslim di AS. Sebagai arena rekreasi keluarga di akhir pekan, panitia Halal Fest juga menyediakan arena bermain bagi anak-anak dan panggung hiburan yang menampilkan lagu-lagu religius.

"Saya mendapatkan ide penyelenggaraan event ini ketika berkunjung ke New York beberapa bulan lalu. Saya melihat banyak food truck dan gerai yang menjual makanan halal," ungkap Irfan. "Lalu saya berpikir kenapa kita tidak melakukannya di sini (di California, Red)," lanjut pria yang menyebut dirinya sebagai pemburu makanan halal tersebut.

"Kami tidak menyangka banyak orang yang tertarik untuk menikmati makanan halal. Jumlah pengunjungnya juga selalu di luar perkiraan," papar Sameer Sarmast, salah seorang penggagas festival makanan halal pertama di AS. Sameer merupakan pembawa acara Sameer's Eats, tayangan berbasis web yang populer di kalangan umat muslim di AS.

Halal Fest di Newark diklaim Irfan sebagai event terbesar umat muslim di AS, setidaknya dalam satu dekade terakhir. "Dan ini merupakan kali pertama di AS bahwa sebuah festival makanan halal digabung dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri," jelas pria yang sehari-hari berprofesi sebagai arsitek tersebut.

Kegemaran Irfan berburu makanan halal tak lepas dari keyakinan dirinya bahwa terdapat manfaat spiritual dari jenis makanan itu. "Jika Anda memasukkan sesuatu yang baik ke dalam tubuh Anda, hal-hal yang baik akan terjadi pada hidup Anda," tegasnya.

Sebuah festival makanan halal yang diklaim sebagai yang terbesar di Amerika Serikat (AS) baru saja berlangsung pekan lalu. Jumlah pengunjungnya membeludak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News