Hanya Ada 80 Ekor, Gajah Kalimantan Dianggap Keramat
Menurut Wiwin, gajah Kalimantan menghadapi ancaman seiring pembukaan lahan perkebunan sawit yang masif di Nunukan.
Karena itu, pihaknya terus mengawasi kondisi daerah yang menjadi habitat gajah mini tersebut.
Selain itu, WWF juga telah melakukan kerja sama dengan Pemprov Kaltara dan Pemkab Nunukan untuk membentuk Satgas Konflik yang tersebar di sebelas desa di Kecamatan Ulin Unsoi.
Personel Satgas Konflik mendapatkan SK dari bupati Nunukan.
Sedangkan biaya operasional berasal dari Pemprov Kaltara dan Pemkab Nunukan.
Sebenarnya, kata dia, gajah Kalimantan memiliki potensi sebagai objek wisata yang menjanjikan.
Namun, masyarakat yang ingin melihat gajah mini itu harus menempuh perjalan jauh ke pedalaman Tulin Unsoi.
“Untuk dapat menjumpainya membutuhkan waktu 3–4 hari. Tentu saja ini kurang potensial kalau dijadikan objek wisata,” ungkapnya.
Gajah tidak hanya hidup di Sumatera. Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara juga sudah lama menjadi tempat hidup gajah.
- Ratusan PPPK 2023 Teken Kontrak Kerja, Serfianus: Mereka Siap Bekerja Secara Profesional
- Seleksi CPNS 2024 & PPPK: Pemda Ini Menunjukkan Keseriusannya
- Program Konservasi PHR Dinilai Sangat Strategis Bagi Pelestarian Gajah
- Bawa Petisi, Chicco Jerikho Minta Polda Riau Usut Tuntas Kematian Gajah Rahman
- Gajah Liar Mengamuk di Desa Dusun Tua, 1 Warga Terluka
- Dua Gajah di Aceh Mati dalam Sebulan Terakhir, Ini Penyebabnya