Harga Beras Melejit, Bakul Warteg Menjerit

Dengan begitu, gabah mengalami kelangkaan di tingkat produsen. ”Harga gabah di tingkat petani Rp 510 ribu per kwintal. Itu gabah basah. Sedangkan gabah kering, Rp 600 ribu per kwintal,” jelasnya.
Harga itu, menurut petani yang memiliki lahan sawah seluas 1 hektare ini mengalami kenaikan. Selain harga gabah yang naik, tanaman padi di sekitar Kecamatan Kramat juga kerap diserang hama. Dengan demikian, produksi padi mengalami penurunan. ”Hama masih menyerang tanaman padi, terutama hama tikus,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Divre VI Pekalongan Iwan Nurwansyah menyebutkan, stok beras untuk wilayah eks Karesidenan Pekalongan dipastikan aman hingga lima bulan ke depan.
Untuk mengendalikan kenaikan harga beras, pihaknya melakukan pembagian raskin lebih awal. ”Sudah beberapa hari ini, kami (Bulog) sudah mulai membagikan raskin ke rumah tangga sasaran (RTS) di wilayah Kabupaten Tegal,” jelasnya. (yer/fta)
TEGAL - Sejumlah pedagang nasi Warung Tegal (warteg) di wilayah Pantura Kabupaten Tegal menjerit akibat harga beras yang melejit. Sebab, keuntungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka
- Polres Tanjung Priok Raih Predikat Pengelolaan Anggaran Terbaik Kedua dari 139 Satker
- Kapal Feri Tenggelam di Peraian Penajam, BPBD Bergerak Mengevakuasi Penumpang
- Baliho di Jalan Protokol Pekanbaru Ditertibkan, Menteri Kehutanan Apresiasi Ketegasan Wali Kota