Harga Emas Jeblok, Turun ke Level Terendah dalam 7 Minggu

Harga Emas Jeblok, Turun ke Level Terendah dalam 7 Minggu
Harga emas berjangka jeblok ke level terendah dalam tujuh minggu terakhir pada Selasa (Rabu Pagi WIB). Foto: ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am

"Pasar mulai memperhitungkan inflasi masa depan yang lebih tinggi," ujar Melek.

Selain itu, dia menilai beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus.

"Tetapi, imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi menurunkan daya tarik komoditas yang tidak memberikan imbal hasil," kata dia.

Seperti diketahui, pasar mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan bahwa ekonomi AS masih jauh dari mencapai pekerjaan maksimum. Pada pada Selasa (28/9/2021) Powell mengungkapkan indikator itu menjadi komponen kunci dari persyaratan bank sentral untuk menaikkan suku bunga.

Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang rivalnya naik 0,4 persen, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“USD telah terapresiasi lebih lanjut selama beberapa hari terakhir, yang menambah tekanan pada harga emas. Pelaku pasar tampaknya memperkirakan kenaikan suku bunga lebih awal akan dilaksanakan oleh The Fed," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Sementara itu, lembaga riset The Conference Board yang berbasis di AS melaporkan pada Selasa (28/9/2021) bahwa indeks kepercayaan konsumen AS merosot ke 109,3 pada September, terendah tujuh bulan dan turun dari revisi 115,2 pada Agustus. Ini memberikan beberapa dukungan bagi emas.

Beberapa waktu terakhir emas mengalami gejolak, pada Senin (27/9), emas berjangka naik tipis USD 0,3 dolar AS atau 0,02 persen menjadi USD 1.752.

Harga emas berjangka jeblok ke level terendah dalam tujuh minggu terakhir pada Selasa (Rabu Pagi WIB).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News