Harga Energi di Australia Akan Terus Naik karena Sedang Berada di Masa Transisi Menuju Energi Terbarukan

Harga Energi di Australia Akan Terus Naik karena Sedang Berada di Masa Transisi Menuju Energi Terbarukan
Chris Dodd mengatakan meningkatnya harga energi di Australia menyebabkan permintaan pemasangan solar panel juga meningkat. (ABC News: Ben Tesler)

Menurutnya konsumen harus mempersiapkan keadaan "normal baru" di mana harga energi akan semakin tinggi selama bertahun-tahun.

Alasannya karena diperlukan dana investasi besar di bidang energi terbarukan seperti pengadaan baterai, kilang gas dan juga generator pembangkit tenaga angin untuk menggantikan kilang batu bara.

Selain itu, menurutnya juga, penentangan sebagian masyarakat akan proyek energi terbarukan akan menyebabkan semakin membengkaknya biaya energi karena keterlambatan penyelesaian.

Gavin mengatakan jaringan tiang dan kabel untuk menyalurkan energi akan memerlukan biaya baru yang mahal, juga karena industri jaringan ini menurut aturan mendapatkan jaminan keuntungan dari pihak regulator.

Biaya untuk pengelolaan jaringan harus ditanggung oleh konsumen dengan 30-50 persen tagihan listrik adalah untuk membayar hal tersebut.

"Seluruh perusahaan pengelola tiang dan kabel di seluruh Australia adalah perusahaan monopoli yang diatur," katanya.

"Dengan tingkat suku bunga meningkat, juga biaya pengelolaan karena mereka harus membayar utang."

Transisi energi akan terasa berat 

Gavin mengatakan mereka yang tidak mampu mendapatkan akses seperti solar panel, baterai akan mengalami beban lebih berat kecuali ada aturan untuk membantu mereka.

Mulai awal tahun keuangan baru di Australia 1 Juli mendatang, harga dasar energi listrik akan naik lebih dari 20 persen di negara bagian

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News