Harga Kedelai Tembus Rp9.200

Harga Kedelai Tembus Rp9.200
Harga Kedelai Tembus Rp9.200

jpnn.com - MAJALENGKA – Kenaikan harga kedelai tidak hanya berimbas bagi perajin tahu dan tempe di wilayah Majalengka. Tapi juga dirasakan bagi sejumlah distributor kedelai khususnya di wilayah Cisambeng, Kecamatan Palasah.

Pedagang kedelai H Jumaedi mengaku harga kacang kedelai sudah mencapai Rp9.200 per kilogramnya dan semakin hari para pembeli berkurang. Dari biasanya sehari mampu menjual sebanyak 4-5 ton, kini hanya mampu menjual sebanyak 2 ton per hari.

"Padahal bulan Juli lalu masih Rp7.200 per kilogramnya. Dan di bulan itulah kenaikan makin sering setiap harinya. Katanya sih harga kacang kedelai naik karena banyak petani di Amerika yang gagal panen karena faktor kekeringan. Terus ada faktor lagi yaitu impor kacang kedelai dari negara China sangat banyak. Otomatis pasokan ke Indonesia sangat berkurang karena lebih memilih kacang impor dari Amerika itu," ungkapnya.

Sementara itu, perajin tempe H Maman Zulkarnain menyatakan pihaknya terpaksa menaikkan harga jual tempe miliknya. Itu untuk menyesuaikan harga pembelian bahan baku yang sudah sangat tinggi. Rata-rata dalam setiap ukuran tempe miliknya mengalami kenaikan sebesar Rp2 ribu per geblek/papannya.

“Kami para pengusaha di sini sudah menyepakati berdasarkan hasil musyawarah satu minggu yang lalu. Hasilnya semua harga tempe maupun tahu terpaksa kita naikkan,” imbuhnya.

Meski kebingungan, Maman mengaku masih bertahan memproduksi. Padahal keuntungan yang diperoleh hasil produksinya itu menurun drastis sekitar Rp400 ribu. Kendati demikian, jika harga kedelai terus mengalami kenaikan dirinya bersama sejumlah pengusaha lain memilih untuk tidak beroperasi.

“Mudah-mudahan harga kacang kedelai tetap berada di Rp9.200 per kilogramnya. Kalau lebih dari harga itu kami bisa bangkrut mas. Ini saja keuntungannya pas-pasan termasuk untuk membayar gaji karyawan,” jelasnya, kemarin (3/9).

Maman berharap kepada pemerintah untuk tidak tinggal diam masalah yang sedang terjadi saat ini. Pemerintah mestinya ikut campur menstabilkan harga kedelai. Selain itu juga, jika kondisi seperti ini terus terjadi, bukan tidak mungkin para perajin di wilayah Cisambeng bisa terancam gulung tikar. (ono)

MAJALENGKA – Kenaikan harga kedelai tidak hanya berimbas bagi perajin tahu dan tempe di wilayah Majalengka. Tapi juga dirasakan bagi sejumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News