Harga Telur Anjlok, Sekjen Gerindra Minta Pemerintah Membantu Peternak Ayam

Harga Telur Anjlok, Sekjen Gerindra Minta Pemerintah Membantu Peternak Ayam
Ilustrasi - Sekjen DPP Partai Gerindra yang juga Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR Ahmad Muzani. Foto: Ricardo/JPNN.com.

"Rendahnya harga telur dipicu oleh tingginya harga pakan. Ini menyebabkan produksi ayam menjadi mahal, sementara harga telur menjadi jatuh. Hotel-hotel dan bisnis restoran belum semuanya pulih dan normal, itulah kenapa harga telur jatuh efek dari kebijakan PPKM,” jelas Muzani yang juga sekjen Partai Gerindra itu. 

Muzani berharap pemerintah bisa segera memberikan solusi atas persoalan ini. 

Caranya, melalui sumber dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 321,2 triliun dan anggaran UMKM Rp 27,28 triliun. 

Partai Gerindra meyakini bahwa permasalahan jatuhnya harga telur di pasaran yang merugikan peternak ayam layer ini bisa diatasi dari sumber APBN yang sudah disepakati DPR dan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 30 September lalu. 

"Akumulasi dari kerugian yang dialami para peternak ayam telur itu bisa mencapai triliunan rupiah. Itulah mengapa mereka meminta perhatian dari pemerintah,” kata dia. 

“Maka, Partai Gerindra berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada para peternak ayam telur ini melalui dana PEN atau UMKM yang baru saja disetujui DPR Tahun Anggaran 2022. Sehingga mereka bisa bertahan meski harga telur jatuh dan merugi," lanjut Muzani. 

Sebelumnya, anjloknya harga telur mencapai Rp 15 ribu per kilogram berdampak pada peternak yang merugi hingga puluhan juta rupiah. 

Hal itu seperti diakui Peternak Unggas Sejahtera (Putera) di Blitar. 

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta pemerintah membantu peternak ayam di tengah anjloknya harga telur di pasar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News