Hari Perempuan Sedunia: Ketua DPR Minta Lindungi Wanita dari Pusaran Konflik

Di sisi lain, Dia mengajak perempuan Indonesia agar selalu berani bersuara saat menghadapi konflik.
"Perempuan berperan sebagai inisiator perdamaian. Khususnya bagi penyintas dalam konflik, perempuan bisa bersama-sama bergerak menciptakan keadilan sebab pemenuhan keadilan dan hak-hak perempuan juga menjadi amanat dalam resolusi PBB," ungkap mantan Menko PMK itu.
Kilas balik, Puan menjelaskan Hari Perempuan Sedunia sendiri bermula dari adanya aksi unjuk rasa pada 8 Maret 1909 dan aksi buruh perempuan di New York pada 1911 menjadi tonggak sejarah kesetaraan gender dalam aspek-aspek kehidupan.
"Semangat perempuan untuk berjuang agar diperlakukan sama dalam kehidupan bersosial, budaya, ekonomi, dan politik harus terus digelorakan. Karena kita tahu, banyak tokoh-tokoh hebat dunia yang datang dari kaum perempuan," jelasnya.
Cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut juga menilai perempuan harus lebih peka dan peduli terhadap setiap perkembangan zaman.
Dengan begitu, menurut Puan, perempuan siap memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia.
"Apalagi perempuan saat ini berperan besar dalam kehidupan. Perempuan saat ini berperan sebagai pribadi, istri, ibu, pekerja, sekaligus warga negara yang berkewajiban mendidik generasi penerus," pungkasnya.(mcr8/jpnn)
Peringatan Hari Perempuan Sedunia, Ketua DPR RI Puan Maharani minta perempuan dilindungi dari pusaran konflik
Redaktur : Yessy
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Perempuan Diajak Beraktivitas di Marina Suntastic Run 2025
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- May Day 2025, Puan Maharani Bicara Perjuangan Menyejahterakan Buruh