Hari Pers Nasional: Kisah Koran Tertua dan Si Raja Delik dari Sumatera Utara

Hari Pers Nasional: Kisah Koran Tertua dan Si Raja Delik dari Sumatera Utara
Wagub Sumut, Musa Rajekshah saat melihat koleksi surat kabar tempo dulu didampingi Kepala Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari. Foto: dok. Humas Pemprov Sumut

Selain surat kabar, bahkan Sumut juga punya tokoh pers berjuluk "Si Raja Delik". Dia adalah Parada Harahap. Julukan tersebut didapatnya, lantaran dia sering mengkritisi Belanda dalam pemberitaan.

Baca Juga:

Parada pernah 12 kali terkena delik yang mengakibatkan dirinya harus keluar masuk penjara. Selain itu, Sumut memiliki 3 koran dan majalah perjuangan pada masa pendudukan Sekutu atau Belanda (1945-1949).

Ketiga koran dan majalah itu adalah, Soeloeh Merdeka, Mimbar Oemoem, Waspada. Mimbar Umum dan Waspada bahkan masih terbit hingga kini.

Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah juga memberikan apresiasi terhadap pameran yang akan berlangsung hingga 8 Februari 2019 tersebut. Laki-laki yang akrab disapa Ijeck ini merasa bangga. Ternyata, Sumut merupakan pelopor pers di Indonesia.

Menurutnya, dengan pameran tersebut, generasi muda bisa mengetahui peran pers di Sumut pada masa lalu."Ternyata kawan-kawan pers Sumatera Utara telah ikut memperjuangan kemerdekaan pada masa lalu. Kami berharap, ke depan perusahaan media yang masih aktif saat ini, bisa ikut memberitakan apa yang kami lakukan. Karena tanpa media, tidak mungkin sampai apa yang kami lakukan," ungkap Ijeck.

Terpisah, Kepala Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari mengharapkan, Pemprov Sumut bisa terus mengamankan warisan sejarah Sumut yang luar biasa.

Ichwan menceritakan, berdasarkan pengalamannya, lebih mudah mendapatkan koran Sumut terbitan 100 tahun lalu ketimbang terbitan sepuluh tahun lalu.

"Karena Pemerintah Belanda selalu menyimpan terbitan pers yang ada di Hindia Belanda, yang berguna untuk kepentingan intelijennya," ungkapnya.

Berdasarkan bukti otentik, Sumut memiliki tiga pelopor koran perempuan di Indonesia. Di antaranya, Perempuan Bergerak, Soeara Iboe dan Boroe Tapanoeli.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News