Hatta Turun Tangan, Tengahi Konflik Garuda

Hatta Turun Tangan, Tengahi Konflik Garuda
Hatta Turun Tangan, Tengahi Konflik Garuda
Dalam pertemuan dengan Manajemen Garuda, dia akan meminta pihak manajemen menentukan jalan tengah. Kemudian jalan tengah yang dipilih akan disodorkan kepada Asosiasi Pilot Garuda untuk dibicarakan. Menko Ekonomi juga meminta Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar segera melakukan komunikasi agar mendapatkan solusi. ”Selama kita bisa berkomunikasi dengan baik, kawan pilot pasti bisa memahami,” ujar Hatta.

Sementara Freddy yakin aksi mogok kerja para pilot Garuda tak akan terjadi. Kalau ada pun terjadi, hanya sejumlah kecil pilot saja yang akan mogok, sehingga tidak akan mengganggu penerbangan. Kepastian itu diperoleh setelah dia menghubungi Direktur Utama Garuda Emirsyah Sattar.  ”Kalau diuraikan, ini hanya masalah pribadi direktur operasional dan pilot saja. Karena tidak ada komplain-komplain dari pilot senior lain. Sudah dicek hasil pembicaraan pilot nasional, banyak yang mengatakan tidak bisa mogok terjadi,” kata Freddy di kantor Menko Ekonomi, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, kemarin (27/7).

Menteri asal Papua ini menyesalkan sikap para pilot yang mempermasalahkan gaji hingga mengancam mogok terbang. Padahal gaji pokok seorang pilot sebesar Rp 45 juta dirasa sudah sangat cukup. Dia membandingkan dengan gaji menteri yang hanya Rp 19 juta. ”Gaji mereka (pilot Garuda, Red) lebih besar dari saya, jadi apa yang kurang,” tanya Freddy.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Garuda Pujobroto mengungkapkan, bahwa gaji yang diterima pilot lokal sebenarnya lebih besar dibanding pilot asing. Sebab dengan status kontrak, pilot asing hanya mendapat gaji pokok dan tidak mendapat tunjangan. ”Total gaji pilot lokal mencapai Rp 71 juta per bulan, sedangkan pilot asing Rp 68,8 juta sebulan,” katanya. Garuda mempekerjakan 43 pilot kontrak, 34 di antaranya pilot asing. Sebanyak 36 di antara 43 pilot kontrak tersebut akan berakhir masa kontraknya pada Oktober-November 2011, dan sisanya 7 pilot akan berakhir pada Februari 2012.

JAKARTA – Kisruh di tubuh PT Garuda Indonesia semakin meruncing. Kondisi tersebut yang membuat Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News