Hendrik Kecam Kelompok Separatis yang Bersyukur Wiranto Ditusuk

Hendrik Kecam Kelompok Separatis yang Bersyukur Wiranto Ditusuk
Lingkungan rumah pelaku penusukan Wiranto, Syaril Alamsyah, di Jalan Alfakah VI, Desa Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Medan. Foto: ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus

jpnn.com, JAKARTA - Tokoh muda Papua Hendrik Yance Udam mengeluarkan pernyataan sebagai respons atas sikap sejumlah tokoh kelompok separatis Papua yang merasa senang atas penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto.

"Jangan lagi kalian mem-bully karena Pak Wiranto ini bagian dari representasi negara. Bagaimana seandainya peristiwa ini terjadi pada keluarga kalian, pasti kalian sedih," kata Hendrik dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat (11/10).

Diketahui, ada publikasi yang bernada selebrasi atas insiden penusukan terhadap Wiranto di media sosial. Publikasi tersebut dibuat oleh tiga akun kelompok separatis, yaitu Lewis Prai Wellip, Global Campaign, dan Manuel Metemko, serta empat akun individu, yakni Johpa, Alex Silolonrattu, Donz Wilkinson, dan Dison.

Publikasi tersebut total sudah mendapatkan ribuan respons di media sosial, mulai dari likes, komentar, dan dibagikan.

Misal, dalam sebuah status di akun Facebook-nya, Lewis Prai Wellip dengan bahasa Inggris menuliskan "thankful (merasa bersyukur)" seraya membagikan tautan berita aljazeera.com berjudul "Indonesia's security minister Wiranto hurt after stabbing attack (Menteri Keamanan Indonesia Wiranto Terluka Setelah Ditusuk)".

Di akun Twitternya, Lewis Prai Wellip (@WellipPrai) menyebut dirinya sebagai diplomat dari Pemerintah Republik Papua Barat (The Government of the Republic of West Papua) dan pendiri (founder) dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Menurut Hendrik, selama ini kelompok separatis kerap menebar ujaran kebencian di media sosial. Gejolak Papua yang terjadi beberapa waktu lalu juga tidak terlepas dari ujaran kebencian di media sosial yang memanaskan situasi.

"Hoaks dan ujaran kebencian yang dilancarkan oleh kelompok separatis dan radikalisme itulah yang membuat Papua semakin panas," kata Hendrik yang juga ketua umum Gerakan Rakyat Cinta NKRI.

Wiranto ditusuk, ada publikasi dari kelompok separatis yang bernada selebrasi atas insiden penusukan terhadap menko polhukam itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News