Hergun: Jaga Daya Beli Masyarakat Menyusul Kenaikan Inflasi

Hergun: Jaga Daya Beli Masyarakat Menyusul Kenaikan Inflasi
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Gerindra Heri Gunawan (Hergun) bicara soal inflasi. Foto: dokpri Hergun

"Realisasi PC-PEN perlu lebih didorong agar terserap lebih optimal, terutama program perlindungan sosial karena akan dijadikan bantalan untuk menopang daya beli masyarakat yang berpenghasilan rendah," ucap Hergun.

Pria yang menjabat ketua poksi Gerindra di Komisi XI DPR itu menilai sejatinya tingkat inflasi yang hampir menyentuh angka 5 persen sudah melebihi target yang ditetapkan dalam APBN 2022, yaitu rentang 2 persen hingga 4 persen.

Walakin, dia menyebut BI perlu mengkaji lebih dalam bila ingin menaikkan suku bunga, mengingat tingkat inflasi saat ini masih lebih rendah dibanding negara-negara maju yang sudah menempuh kebijakan tersebut.

Contohnya, kata Hergun, Amerika Serikat (AS) tingkat inflasinya sudah mencapai 9,1 persen pada Juni 2022. Maka, suku bunga The Fed dinaikkan dari 0,25 persen menjadi 2,25 persen hingga 2,50 persen.

"Lalu, Inggris tingkat inflasinya mencapai 9,4 persen, maka suku bunga Bank of England dinaikkan dari 0,1 persen menjadi 1,2 persen," kata politikus asal Sukabumi itu.

Hergun menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di Amerika dan Inggris juga sudah mencapai pada titik optimal pasca terpuruk saat Pandemi Covid-19.

Tercatat, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2020 terkontraksi hingga 9,10 persen (yoy). Kemudian pada kuartal II-2021 melesat tumbuh positif hingga 13,40% (yoy).

Berikutnya, pertumbuhan ekonomi Inggris pada kuartal II-2020 terkontraksi hingga 21,10 persen (yoy). "Namun, pada periode yang sama 2021 membalikkan keadaan menjadi tumbuh positif hingga 24,50 persen (yoy)," terangnya.

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan meminta pemerintah menjaga daya beli masyarakat setelah inflasi merangkak naik. Begini caranya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News