Hidup Mengesankan Stephen Stephen Stewart, Pria Aborigin Tertua di Australia

Keluarga Aborigin menikmati momen ini karena mereka dapat terhubung kembali di arena pacuan kuda.
"Saya ikut pacuan dengan 24 orang, semuanya joki kulit putih," kata Stephen.
"Kuda saya kuda tunggangan, kuda besar untuk menggiring ternak. Saya melatihnya ketika tidak ada yang bisa menungganginya," ujarnya.
Ia kemudian memenangkan pacuan kuda Bar Races dan Wittenoom Cup.
Rahasia agar selalu bahagia
Meski berbagai cobaan hidup telah dihadapinya, tak satu pun yang menghalangi pelestarian pengetahuan Aborigin yang dia miliki.
Setahun sekali Stephen libur selama satu minggu untuk membagikan pengetahuan ke warga sukunya.
Ia kadang berjalan kaki 270 km ke tempat-tempat upacara suci.
"Butuh waktu tiga hari jalan kaki ke sana, upacara satu hari, lalu jalan kembali ke peternakan dalam tiga hari terakhir," katanya.
Stephen Stewart telah melewati segala rintangan untuk menjaga budaya Aborigin tetap hidup selama lebih dari satu abad usianya
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan