Hidup Seatap dengan Tiga Mayat Saudara
Senin, 10 November 2008 – 10:13 WIB
EVANSTON - Entah apa alasan nenek yang satu ini sehingga dia ''betah'' bertahun-tahun tinggal serumah dengan tiga jasad saudara kandungnya, yang salah satunya diduga mengembuskan napas terakhir pada 1980-an. Menurut Komandan Kepolisian Tom Guenther, ketiga jasad yang tidak dikubur itu ditemukan Jumat (7/11). Ketiganya pun telah diidentifikasi. Mereka adalah Anita Bernstorff yang dilahirkan pada 1910, Frank Bernstorff (1920), dan Elaine Bernstorff (1916).
Dilihat dari jasad -yang salah satunya tinggal tulang belulang-, ketiganya diperkirakan tidak meninggal bersamaan. Anita kali terakhir muncul di depan umum Mei lalu, sementara Frank pada April 2003. Elaine kali terakhir terlihat pada 1980. Yang jelas, petugas memastikan bahwa ketiganya meninggal karena dimakan usia. Kini, nenek berusia 90 tahun yang tidak disebutkan namanya tersebut dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kejiwaannya.
Baca Juga:
Tidak ada yang aneh dengan keseharian sang nenek. Para tetangga mengenalnya dengan baik. Dia dikenal sebagai si sepuh yang gemar berkebun. Nenek itu juga kerap membagi-bagikan tanaman kepada tetangga.
Seorang tetangga pernah menanyakan perihal adik laki-lakinya. Tapi, si nenek mengatakan bahwa adiknya sedang pergi ke rumah saudara mereka yang lain. Soal kedua kakak perempuannya, si nenek mengatakan bahwa keduanya mengidap agoraphobic, yakni takut keluar rumah. (AP/Rtr/Sun Times/dia/ami)
EVANSTON - Entah apa alasan nenek yang satu ini sehingga dia ''betah'' bertahun-tahun tinggal serumah dengan tiga jasad saudara kandungnya, yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza