Hindari Lingkaran Setan, Air China Bekukan Beijing-Pyongyang

Hindari Lingkaran Setan, Air China Bekukan Beijing-Pyongyang
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com, BEIJING - Tak ada atmosfer kebahagiaan di Korea Utara, meski hari ini merupakan ulang tahun yang ke-105 dari pendirinya, Kim Il-sung, yang ke-105.

Ketegangan menjalar. Termasuk ke negara sekitarnya, Tiongkok. Negeri Panda itu memutuskan untuk membekukan penerbangan Beijing–Pyongyang setelah Wakil Menlu Korut Han Song-ryol mengungkapkan bahwa pihaknya siap bertindak tanpa ampun untuk mereaksi lingkaran setan yang terjadi di Semenanjung Korea.

Air China merupakan satu-satunya maskapai penerbangan asing yang beroperasi di negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut. Pembekuan dimulai Senin (17/4) hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Demikian laporan yang dirilis stasiun televisi Tiongkok CCTV melalui situs resminya.

Air China terbang tiga kali dalam sepekan sejak 2008. Kini satu-satunya penerbangan yang menjangkau Beijing dan Pyongyang dioperasikan Air Kroyo milik Korut.

Belum ada pernyataan resmi dari pejabat Tiongkok mengenai pembekuan tersebut. Beberapa hari terakhir, Presiden AS Donald Trump memang menekan Tiongkok. Dia meminta negara yang dekat dengan Korut itu bertindak agar Jong-un tidak mengembangkan senjata nuklirnya. Jika tidak, AS akan beraksi.

Sebelumnya, dalam wawancara eksklusif dengan kantor berita AP, Han Song-ryol menyampaikan bahwa terjadi lingkaran setan di Semenanjung Korea. Banyak pihak yang saling ancam. Jika tidak ada yang menahan diri, bisa terjadi perang.

Menurut Han, penyebab utamanya bukan Korut, melainkan AS. Terutama Trump yang sering mengeluarkan pernyataan provokatif melalui cuitannya di Twitter.

Kamis (13/4) Trump menyatakan bahwa Korut sedang cari masalah dengan AS. ”Trump selalu melakukan provokasi dengan kata-kata agresifnya. Bukan DPRK dan Trump yang cari masalah,” katanya. Korut menamai dirinya Democratic People’s Republic of Korea (DPRK).

Tak ada atmosfer kebahagiaan di Korea Utara, meski hari ini merupakan ulang tahun yang ke-105 dari pendirinya, Kim Il-sung, yang ke-105.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News