Hindari Rusuh, Capres Mengaku Sudah Siap Kalah

Hindari Rusuh, Capres Mengaku Sudah Siap Kalah
Warga Kenya menyambut pemilu. Foto: AFP

Kenyatta yang berharap terpilih lagi pada periode kedua punya peluang yang sama besar dengan Odinga untuk menang.

Itulah yang membuat IEBC alias Komisi Pemilihan Umum Kenya membutuhkan waktu lebih lama untuk memastikan pemenang pilpres.

Sebab, IEBC tidak mau insiden 2007 terulang. Mereka juga tidak mau menjadi sasaran amarah warga yang tidak terima dengan hasil penghitungan suara yang tak valid.

Kemarin sejumlah TPS mengalami kendala teknis. Itu terjadi karena alat-alat elektronik yang menjadi sarana utama pencoblosan sempat ngadat.

Namun, kendala itu segera teratasi. Beberapa TPS yang lain terpaksa memundurkan jam buka karena hujan deras.

''Kami memperpanjang jam karena beberapa TPS terlambat buka. Kami juga akan butuh waktu tambahan untuk menghitung suara,'' kata Wafula Chebukati, ketua IEBC.

Setelah pemungutan suara di sekitar 41.000 tempat pemungutan suara (TPS) kemarin, masyarakat Kenya bisa mengetahui hasil penghitungan cepat hari ini (9/8).

Hari berikutnya, biasanya hasil penghitungan resmi sudah bisa diketahui.

Presiden Uhuru Kenyatta menyatakan siap menerima apa pun hasil pemilihan umum (pemilu) Kenya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News