Hirup Gas Beracun, Empat Tewas di Pabrik Gula
jpnn.com - MALANG - Empat nyawa terenggut dalam kecelakaan kerja di Pabrik Gula (PG) Kebonagung kemarin (28/12). Diduga, mereka meninggal karena menghirup gas beracun yang ditumbulkan endapan gula sisan. Para korban tersebut adalah Pujianto 30; Mujiono 28; Harianto 33; dan Armi Uspahadi 25. Semua merupakan warga Desa Pesantren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Mereka merupakan pegawai CV Dinata Kediri yang memenangkan tender untuk membersihkan gula sisan di PG Kebonagung Pakisaji. Peristiwa tersebut bermula ketika Harianto yang turun kali pertama ke palung (tandon gula) untuk mengambil gula sisan. Namun, dia mendadak pingsan. Mengetahui rekannya pingsan, Pujianto, Mujiono, dan Armi berniat menolong Harianto. Nahas, tiga rekan Harianto tersebut ikut pingsan. Rekan lain yang mengetahui empat korban pingsan di dalam palung itu kemudian segera melapor ke pihak berwajib.
''Sesuai dengan SOP (prosedur standar), setiap tahun memang kami tenderkan bagi perusahaan-perusahaan untuk membersihkan gula sisan hasil endapan gilingan,'' ujar Harianto, wakil pimpinan PG Kebonagung.
Palung sebagai tempat menyimpan gula tetes memiliki kedalaman sekitar 4 meter, lebar 3 meter, dan panjang 9 meter. Kejadian tragis yang menewaskan empat pekerja CV Dinata Kediri tersebut terletak di palung nomor 2. Menurut Gatot Prabowo, kepala seksi proses PG Kebonagung, hasil endapan gula sisan memang bisa menimbulkan gas beracun. ''Secara alami, endapan gula sisan memang bisa terjadi fermentasi sehingga menimbulkan gas etanol,'' jelas Gatot.
Empat korban tersebut berhasil dievakuasi pukul 12.30. ''Kami meminta RSSA Malang untuk memvisum luar terhadap empat korban itu,'' ujar AKP Amung Sri W., Kapolsek Pakisaji.
Kini kondisi pabrik sudah disterilkan polisi. Seluruh aktivitas pembersihan gula sisan yang biasa dijadikan bahan baku kecap dan gula jawa itu dihentikan untuk sementara demi penyelidikan. Dalam petaka kerja itu, Sugiono, 25, juga nyaris menjadi korban. Dia sempat masuk ke palung untuk menyelamatkan sang adik, Harianto, yang sudah tergeletak. ''Saya tidak kuat menarik tangan adikku karena keburu pingsan. Saya selamat karena ditarik orang-orang,'' ungkapnya.
Mengapa ada gas yang menyesakkan? Lelaki yang bekerja menangani kerak gula tersebut mengaku ada kebocoran gas. Yakni di wadah yang digunakan untuk memasak gula di atas palung. Diduga, wadah itu mengeluarkan uap soda yang terhirup pekerja yang sedang membersihkan sisa gula di bawahnya. ''Uap soda memang beracun. Itu kan uap yang dikeluarkan dari hasil wadah yang dibersihkan,'' ucap Sugiono.
Hal senada diungkapkan Marsih, 40, korban selamat lainnya. Dia menyatakan ada yang tidak beres dengan palung kedua. Sebab, saat masuk ke palung itu, dia langsung menghirup gas yang menyengat. Padahal, empat hari sebelumnya, saat menangani palung pertama, tidak terjadi apa-apa. (cw3/abm/mas/ami)
MALANG - Empat nyawa terenggut dalam kecelakaan kerja di Pabrik Gula (PG) Kebonagung kemarin (28/12). Diduga, mereka meninggal karena menghirup
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 17 PPPK Guru di Pemprov Gorontalo Dilantik, Masa Kontrak 5 Tahun
- Eks Kades di Riau Ditangkap KLHK Setelah Buron Selama 4 Bulan, Kasusnya Berat
- Wujud Kepedulian Sosial, Indosat Sumatra dan PMI Gelar Donor Darah di 3 Kota
- Tenggelam Saat Memasang Jaring Ikan, Pemancing Asal Sumbawa Ditemukan Meninggal Dunia
- 381 PPPK di Temanggung Mengikuti Orientasi, Pj Bupati Berpesan Begini
- Gempa Bumi M 5,5 di Sumbawa NTB Terasa Hingga di Denpasar Bali